Pencarian

SELAMAT DATANG

Skripsi TA, Tesis, PTK merupakan salah satu tugas akhir dari setiap mahasiswa S1 maupun S2 dalam rangka memperoleh Gelar Kesarjanaan sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan harus dipertahankan kebenarannya di hadapan Team Penguji.
Skripsi TA, Tesis, PTK pengerjaannya bersifat individual dan tidak dibenarkan menjiplak atau plagiat milik orang lain. Saya sangat tidak mendukung PLAGIAT!!
Namun demikian tidak dpat dipungkiri adanya contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat memperlancar proses pengerjaan tugas tersebut, karena dengan adanya contoh Skripsi TA, Tesis, PTK yang sudah jadi mahasiswa bisa memperoleh gambaran tentang tugas yang sedang dikerjakannya dan juga bisa memperoleh inspirasi.
Disamping itu, contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat digunakan sebagai pijakan / dasar untuk melakukan penelitian lanjutan, sehingga akan dihasilkan Skripsi TA, Tesis, PTK yang lebih sempurna.

Atas dasar itulah, kami berusaha membantu rekan-rekan menyediakan contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dari berbagai jurusan.
Disini juga saya sediakan makalah dan juga ebook buku2 penunjang dalam pembuatan tugas yang bisa didownload secara GRATIS.

Selamat berselancar di Blog kami, semoga apa yang anda cari ada disini, dan tugas yang sedang anda kerjakan dapat selesai dengan lancar.

Bila Judul Skripsi yang anda cari tidak ada di Blog ini, silahkan tanyakan langsung dengan sms ke HP 0856 0196 7147


SALAM SUKSES BUAT ANDA.


Link-Link DOWNLOAD GRATIS berada menyebar di Seluruh Katalog dan terus bertambah.

Selasa, 21 Agustus 2012

Pw 007 : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDEN DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO


INTISARI


Latar belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DHF) di Indonesia pertama kali di temukan di Surabaya pada 1968 disebabkan oleh infeksi virus dengue sebagai vektornya adalah nyamuk Aides aegypti. Banyak faktor yang mempengaruhi insiden DHF, antara lain faktor host, lingkungan dan faktor virusnya sendiri (Ginanjar 2008). Wilayah kerja Puskesmas I Tawangsari dengan jumlah insiden DHF 28 dengan 1 orang anak meninggal pada bulan Juni 2007. Dengan Penelitian ini faktor-faktor apakah yang mempengaruhi insiden DHF, faktor lingkungan sosial ekonomi termasuk pengetahuan , sikap dan perilaku.
Tujuan : Untuk menjelaskan dan mendiskripsikan faktor-faktor (pengetahuan, sikap dan perilaku responden) yang mempengaruhi insiden DHF .
Metode : Bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan eksplanasi. Penentuan subyek penelitian dengan total sampling dengan jumlah sampel 28 klien keluarga yang terkena DHF, dengan metode observasi dan kuesioner. Analisis dengan uji cob; kuesioner, dan analisis deskriptif kuantitatif.
Hasih Penelitian : Tingkat pengetahuannya dikategorikan baik ( 46,43% ), pengetahuan cukup ( 32,14 %) dan pengetahuan kurang ( 21,43 % ), sebagian besar sikap responcle! i cukup ( 67,86 %) dan sikap responden yang baik ( 32,14 % ) serta sikap yang kurang tidak ada dan sebagian besar perilaku responden kurang yaitu ( 60,72 %) dan perilaku responden yang cukup (35,71 %) serta perilaku yang baik (3,57 %) terhadap insiden DHF.
Simpulan : Faktor pengetahuan, perilaku secara statistik memberikan pengaruh terhadap insiden DHF. Faktor perilaku responder memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap insiden DHF.
Kata kunci: insiden, DHF (Dengue Haemorrhagic Fever), pengetahuan, sikap, perilaku




DAFTAR PUSTAKA

Anonim .2008. Diagnosis Dokter Terlambat, Kasus DBD Meningkat 2 Kali Lipat. Dalam Solopos, Rabu, 31 Desember 2008.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan X111 , PT Rineka Cipta, Jakarta.
Aswar,S. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.
Depkes RI. 2002. Panduan Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSNDBD), Jakarta.
______. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia , Jakarta.
Dinkes Kabupaten Sukoharjo. 2008. Profil Kesehatan Puskesmas I Tawangsari Tahun 2007, Sukoharjo.
Uinkes Provinsi Jawa Tengah. 2006. Prosedur Tetap Penanggulangan KLB & Bencana Provinsi Jawa Tengah, Semarang.
Djarwanto Ps dan Subagyo P. 1993. Statistik Induktif, BPEF UGM ,Yogyakarta.
Djunaedi, Djoni. 2006. Demam Berdarah [Dengue DBD] Epidemiologi, Imunopatologi, Patogenesit Diagnosis dan Penatalahsanaannya UPT UMM ,Malang.
Fathi,Soedjajadi K.Chatarina U.W. 2005. Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram.http://www.digilib.litbang.depkes.go.id  ( diakses 16 September 2008)
Fitriatun. 2008.Hubungan Antara Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu dengan Rumah Bebas Jentik Di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota YogyakartaTahun 2007.
Kusriati. 2005. Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue dan Kebaksanaan Penanggulangannya Di Indonesia. Disampaikan pada Simposium Dengue Control up date, tanggal 2 Juni 2005, Yogyakarta.
Lestari, Heni. 2006.Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Penderita Demam Berdarah dengan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Di Wilayah Kerja Puskesmas Depok 1 Yogyakarta (2006).
Murti,Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan.Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Notoatmodjo. 2002 . Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Asdi Mahastya Jakarta
_______. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar Rineka Cipta, Jakarta.
_______. 2007. Promosi Kesehatan danIlmu Perilaku ,Cetakan I, Rineka Cipta, Jakarta
Puskesmas I Tawangsari Kabupaten Sukohado. 2005. Laporan surveilans Demam Berdarah Dengue Tahun 2005, Sukoharjo.
___________________________________. 2006 Laporan Surveilans Demam Berdarah Dengue Tahun 2006, Sukoharjo.
____________________________________ . 2007. Laporan Surveilans Demam Berdarah Dengue Tahun 2007, Sukoharjo.
Rahmawati. 2007.Hubungan jenis bahan dasar tempat penampungan air (semen dan keramik) dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Umbulharjo Kota Yogyakarta (2007).
SubDin P2P DinKes Kabupaten Sukohado. 2008. Laporan HIVIAIDSInfeksi Menular Seksual Diobati, DBD Ditangani dan Diare Pada Balita Ditangani Kabupaten SukoharjoTahun 2007,Sukohado.
Sarwono , Solita. . 2004. Sosiologi Kesehatan-Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya,Gajah Mada Universitas Press, Yogyakarta.
Sastroasmoro, Sudigdo dan Ismael , Sofyan. 2002. Dasar-Dasar Penelitian Klinis. Edisi ke 2, Sagung Seto, Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Cetakkan keempat, Alfabeta, Bandung.
Waridjan . 1991. Tes Hasil Belajar Gaya Obyektif, IKIP Semarang Press, Semarang.
WHO. 1999. Demam Berdarah Dengue Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Pengendalian. Alih bahasa Monica Ester, EGC,Jakarta.


Judul2 lainnya Klik Disini
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147

Rabu, 11 Juli 2012

Kd-016: Hubungan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tahan Kardiorespirasi Siswa-Siswi Sma 2 Payakumbuh


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia (Ichsan, 1988). Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif dan ekonomis (UU No.23 1992).
Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula (Yasrin, 1996). Manusia yang sehat dan memiliki tingkat kesegaran yang baik akan mampu berprestasi dalam pekerjaan sehingga tingkat produktivitas akan meningkat (Pradono, 1999).
Hasil penelitian survey kesegaran jasmani pada usia kerja yang dilakukan oleh Departemen  Kesehatan pada tahun 1993 yaitu 92,4% termasuk kategori kurang. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pradono tahun 1998 pada usia 20-39 tahun warga Kebon Manggis, Jakarta Timur diperoleh hasil pengukuran VO2max 50,2% termasuk kategori sangat kurang, 26,8% kurang, 15% cukup dan 7,7% baik.
Kesegaran jasmani seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, jenis kelemin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya aktivitas fisik, lingkungan dan kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994; Abdullah, 1994).
Dr. Brotz telah menuliskan pada tahun 1983 dalam journal of American Medical Association sebagai berikut: tidak ada obat yang bisa digunakan sekarang atau masa depan yang memberikan dan mempertahankan kesehatan yanglebih baik dari pada kebiasaan yang senantiasa berolahraga. Banyak penelitian mengenai efek latihan olahraga pada usia muda. Dari penelitian Allewison dan Andrews 1976, sepertiga hari sekolah dicurahkan pada pendidikan jasmani. Hasilnya secara dramatis terlihat sebagai anak yang kuat, badan yang sehat dan cenderung memiliki kemampuan akademik yang baik ( Sumardjono, 1987).
US Centers for Desease Control and Prevention (CDC) dan American Collage of Sport Medicine melaporkan bahwa sebanyak 250.000 jiwa melayang setiap tahun karena gaya hidup yang pasif. Ketidak aktifan memberikan kontribusi kematian yang besar (34%) dan menelan biaya $5,7 milyar pertahun (Sharkey).Kekurangan gerak atau kurangnya keterlibatan secara aktif dalam berolahraga dapat menyebabkan derajat kesegaran jasmani yang rendah. Kondisi biologik ini nampak pada keadaan nyata seperti:
Ø  Orang lekas menderita kelelahan pada saat melakukan tugas sehari-hari yang tergolong berbobot sedang
Ø  Sistem otot dalam keadaan lemah yang menyebabkan kekuatan, kecepatan dan daya tahan rendah
Ø  Penampilan tampak loyo dan gairah hidup kurang
Kekurangan gerak dan kurangnya latihan dengan intensitas yang memadai dapat menimbulkan penyakit kurang gerak. Penyakit ini menampakkan dirinya  dalam beberapa gejala seperti tubuh tambun atau berkadar lemak tinggi, fungsi organ tubuh yang lemah dan hidup yang cenderung tidak bergairah. Penderita cenderung mengidap penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, paru-paru, dan ginjal, tekanan darah tinggi dan gangguan pencernaan (Lutan, 1991).
Aspek penting lainnya dari hidup aktif termasuk menghilangkan kebiasaan negatif, seperti kecanduan rokok. Berdasarkan Public Health Promotion Office for Desease Prevention and Health Promotion, rokok mengakibatkan 400.000 kematian setiap tahun termasuk 30% kanker (85% kanker  paru-paru) dan 25% karena masalah kardiovaskuler (Sharkey,2003).
Menurut survey WHO pada tahun 1990, ternyata 75% pria Indonesia dan 15% wanita Indonesia adalah perokok aktif. Indonesia Pneumobile Project (IPP) melaporkan bahwa tahun 1989 di Jakarta dan Surabaya pada 4118 subyek yang terdiri dari anak sekolah dan pekerja didapatkan populasi perokok pada pria sebanyak 45,7% dan  wanita sebanyak 1,8% .
Daya tahan kardiorespirasi atau aerobic capacity merupakan komponen terpenting dari kebugaran jasmani (Ichsan, 1997). Seseorang dengan kapasitas aerobik yang baik, memiliki jantung yang efisien, paru-paru yang efektif, peredaran darah yang baik pula, yang dapat mensuplai otot-otot sehingga yang bersangkutan mampu bekerja secara kontiniu tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan (Sumaedjono, 1996).

1.2.   Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada sub bab latar belakang masalah, dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Apakah jenis kelamin, kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok secara nyata memberikan pengaruh terhadap daya tahan kardiorespirasi siswa-siswi SMA 2 Payakumbuh?
2.      Berapa besarkah tingkat pengaruh yang diberikan oleh jenis kelamin, kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok terhadap daya tahan kardioresoirasi siswa-siswi SMA 2 Payakumbuh?
3.      Faktor manakah diantara jenis kelamin,m kebiasaan berolah raga dan kebiasaan merokok yang memiliki tingkat pengaruh paling  yang terbesar terhadap daya tahan kardiorespirasi siswa-siswi SMA 2 Payakumbuh?

1.3.   Tujuan Penelitian
1.3.1.    Tujuan Umum
Tujuan umum pada penulisan skripsi ini adalah  untuk mengetahui faktor mana yang paling mempengaruhi daya tahan kardorespirasi  siswa-siswi SMA 2 Payakumbuh ditinjau dari segi jenis kelamin, kebiasaan berolahraga, dan kebiasaan merokok.


1.3.2.    Tujuan Khusus
1.   Untuk mengetahui pola hubungan yang terjadi antara jenis kelamin, kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok terhadap daya tahan kardiorespirasi siswa-siswi SMA 2 Payakumbuh.
2.   Untuk mengetahui besarnya nilai tingkat pengaruh yang diberikan oleh jenis kelamin, kebiasaan berolahraga dan kebiasaan merokok terhadap daya tahan kardiorespirasi siswa-siswi SMA 2 Payakumbuh
1.4.   Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, khususnya bagi pihak SMA 2 Payakumbuh, sebagai berikut :
1.      Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dan dalam upaya meningkatkan status kesegaran jasmani siswa-siswi SMA 2 Payakumbuh.
2.      Hasil ini dapat menambah wawasan ilmu khususnya dibidang kesehatan olahraga.
3.      Sebagai referensi tambahan bagi peneliti lain yang memfokuskan penelitiannya pada kasus yang sama atau kasus yang berhubungan dengan tema skripsi ini.


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147



Kamis, 21 Juni 2012

Fm 058: Gambaran Pengobatan Penderita Hipertensi Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta Periode Juli Sampai Desember 2004



 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang
Pola penyakit di Indonesia telah banyak berubah, dahulu infeksi adalah masalah kesehatan masyarakat utama, tetapi sekarang penyakit degenerasi (kemunduran), penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk di antaranya hipertensi tampak mulai menonjol seiring dengan makin tingginya umur harapan hidup (life expectancy) dan makin meningkatnya kesejahteraan manusia Indonesia (Siauw, 1994).
Perubahan pola kebiasaan hidup yang santai dan pola makan yang menjurus pada sajian siap santap, yang mengandung lemak, protein dan garam yang tinggi membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif, di antaranya adalah hipertensi yang mempunyai resiko penyebab kematian cukup tinggi (Rahmawaty, 2003).
Seseorang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darahnya melebihi 160/95 mmHg. Prevalensi hipertensi di negara maju diperkirakan berkisar antara 10–20% penduduk dewasa sementara di Indonesia dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli berkisar antara 6–15%, maka hipertensi di Indonesia tergolong banyak (Siauw, 1994).
Masyarakat sebaiknya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk rutin memeriksakan tekanan darahnya dengan selang waktu tertentu sepanjang hidup. Pemeriksaan rutin ini menjadi lebih penting lagi jika pernah tercatat angka yang sedikit meningkat. Manfaat utama deteksi dini tekanan darah tinggi adalah pencegahan serangan stroke dan gagal jantung, dua penyebab utama kematian dan cacat. Masyarakat banyak yang baru mengetahui bahwa mereka  menderita tekanan darah tinggi  setelah suatu serangan stroke atau komplikasi lain seperti kerusakan ginjal (Semple, 1995).
Masalah dalam penggunaan obat yaitu penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman dan juga tidak ekonomis atau yang lebih popular dengan istilah tidak rasional, saat ini telah menjadi masalah tersendiri dalam pelayanan    kesehatan, baik di negara maju maupun negara berkembang. Masalah ini dijumpai di unit-unit pelayanan kesehatan, misalnya di rumah sakit, puskesmas, praktek pribadi maupun di masyarakat luas (Anonim b, 1996).
Terapi terhadap hipertensi, terutama untuk pasien- pasien yang mengalami hipertensi berat, biasanya memerlukan pengobatan jangka panjang. Pemakaian obat dalam waktu yang lama, perlu diperhatikan adanya efek samping yang dapat ditimbulkan selama pemakaian obat tersebut. Obat yang digunakan sedapat mungkin mempunyai efek samping yang relatif kecil atau tidak mempunyai efek samping sama sekali, dengan demikian obat akan sesuai dengan tujuan terapi dan tidak menambah bahaya penderita hipertensi (Katzung, 1995).
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukan penelitian tentang gambaran pengobatan penderita hipertensi di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta apakah sudah sesuai dengan pedoman, pedoman yang digunakan adalah  The Seventh Report of Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7).
  1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan, masalah penelitian dirumuskan seperti, bagaimanakah gambaran pengobatan hipertensi pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta, yang meliputi jenis obat, golongan obat dan variasi jumlah obat antihipertensi apakah sudah sesuai dengan pedoman ?

  1. Tujuan  Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta periode Juli sampai Desember 2004 mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran kesesuaian pengobatan hipertensi yang meliputi jenis obat, golongan obat dan  variasi jumlah obat antihipertensi dengan  pedoman.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim­­­­­­­­­­­ a, 1996, Pengendalian Hipertensi, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, 11, Penerbit ITB, Bandung
Anonim b, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam , Balai Penerbit Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), Direktorat Jendral Pengawasan obat Dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 2002, Hipertensi The Silent Killer Terus Mengintai, Farmacia, 5, 6-7
Chobanian, A.V., Bakris, C. L., Black, H. R., Green, L. A., Joseph, L. I., 2003, The Seventh Report Of Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment Of High Blood Pressure, http: // www. Hipertensionaha. Org, diakses tanggal 19 Oktober 2005
Dipiro, JT., Robert, L.T., Gary, C.Y., Gary, RN., Barbara, GW., Michael, P., 1997, Pharmacotherapy, Pathophysiology Aproach, Apleton and Lange, Stamford, 197
Ganiswara SG., Rianto S., Frans DS., Purwantyastuti, Nafrialdi, 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Harrison, 2000, Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume V, Edisi 13, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1256-1271
Jamal, S., 2004, Deskripsi Penyakit Sistem Sirkulasi : Penyebab Utama Kematian di Indonesia, PT. Kalbe Farma, Jakarta
Kadarwati, 1994, Penggunaan Obat Antihipertensi di beberapa Rumah Sakit Umum Pemerintah, Cermin Dunia Kedokteran, PT. Midas Surya Grafindo, Jakarta, 95
Karyadi, E., 2002, Hidup Bersama Penyakit Hipertensi, Asam Urat, Jantung Koroner, Penerbit Intisari Meditama, Jakarta, 8-14
Katzung, 1995, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta
Kiongdo, G., 1996, Penatalaksanaan Hipertensi Ringan Menurut Rekomendasi WHO/ISH 1993 (bagian 3), Medika, 22 (11) :884-885
Mansjoer, A., Kuspuji T., Rakhmi S., Wahyu I W., Wiwiek S., 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid I, Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 18
Marvyn, L., 1995, Hipertensi Pengendalian Lewat Vitamin, Gizi dan Diet, alih bahasa Budiyanto, Arcan Jakarta, 27-28
Miswar, 2004, Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Hipertensi Esensial di Kabupaten Klaten, Tesis, Progran Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2-4
Nawawi, H., 1995, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Pratiknya, A.W., 2003, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Edisi I, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 13
Rahmawaty, S., 2003, Pencegahan dan Terapi Hipertensi melalui Diet yang Tepat dan Efektif, Makalah Seminar Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Samigun, 1991, Farmakologi Obat Hipertensi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 1-7
Semple, P., 1995, Tekanan Darah Tinggi, diterjemahkan oleh Meitasari Tjandrasa, Edisi 5, Arcan, Jakarta
Siauw, I. S., 1994, Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi), Edisi 1, Dabara, Solo
Suharsono, 2003, Pemilihan dan Penggunaan Obat Antihipertensi, Kumpulan Makalah Seminar Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiah Surakarta, 4-9
Susilowati, A., 2004, Profil Pengobatan Penderita hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Widodo Ngawi 2003, Skripsi, UMS, Surakarta
 Tjay, T.H., 2002, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek Sampingnya, Edisi 5, Gramedia, Jakarta, 508-533


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147
KEMBALI KE HALAMAN AWAL  




Selasa, 12 Juni 2012

Ig 007: An Analysis of the Main Characters’ Hatred Depicted in Sandra Brown’s Novel, “Where There’s Smoke”


ABSTRACT

This is the result of An Analysis of the Main Characters’ Hatred Depicted in Sandra Brown’s Novel, “Where There’s Smoke”. This analysis shows that Jody hates Lara because she knows Lara is the woman who makes her son’s carrier, Clark, in political down. Jody also hates her son, Key, because Keyis the same as her husband who always makes love adventure to all women whom he like, so it is makes her hate Key so much.
Lara’s hatred to her husband occurred as her husband is the cause of their daughter’s death. Her husband is too ambitious to be a hero for his country, America.


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 0856 0196 7147


KEMBALI KE HALAMAN AWAL