Pencarian

SELAMAT DATANG

Skripsi TA, Tesis, PTK merupakan salah satu tugas akhir dari setiap mahasiswa S1 maupun S2 dalam rangka memperoleh Gelar Kesarjanaan sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan harus dipertahankan kebenarannya di hadapan Team Penguji.
Skripsi TA, Tesis, PTK pengerjaannya bersifat individual dan tidak dibenarkan menjiplak atau plagiat milik orang lain. Saya sangat tidak mendukung PLAGIAT!!
Namun demikian tidak dpat dipungkiri adanya contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat memperlancar proses pengerjaan tugas tersebut, karena dengan adanya contoh Skripsi TA, Tesis, PTK yang sudah jadi mahasiswa bisa memperoleh gambaran tentang tugas yang sedang dikerjakannya dan juga bisa memperoleh inspirasi.
Disamping itu, contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat digunakan sebagai pijakan / dasar untuk melakukan penelitian lanjutan, sehingga akan dihasilkan Skripsi TA, Tesis, PTK yang lebih sempurna.

Atas dasar itulah, kami berusaha membantu rekan-rekan menyediakan contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dari berbagai jurusan.
Disini juga saya sediakan makalah dan juga ebook buku2 penunjang dalam pembuatan tugas yang bisa didownload secara GRATIS.

Selamat berselancar di Blog kami, semoga apa yang anda cari ada disini, dan tugas yang sedang anda kerjakan dapat selesai dengan lancar.

Bila Judul Skripsi yang anda cari tidak ada di Blog ini, silahkan tanyakan langsung dengan sms ke HP 0856 0196 7147


SALAM SUKSES BUAT ANDA.


Link-Link DOWNLOAD GRATIS berada menyebar di Seluruh Katalog dan terus bertambah.

Rabu, 29 Juni 2011

PTK SMA 001 : Penerapan Metode Inquiry Dengan Media VCD Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN Malang I


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Pendidikan mengembang suatu misi yang teramat penting yaitu membentuk manusia seutuhnya yang memiliki semangat kebangsaan cinta tanah air dan mampu mengisi partisipasi dalam pembangunan. Dalam era globalisasi ini semakin dirasakan betapa pentingnya pengembangan pendidikan, hal ini disebabkan karena banyaknya teknologi yang bermunculan atau pesatnya peradaban,  manusia tetap lebih banyak di sebabkan oleh bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat modern yang berkepribadian yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
            Untuk mewujudkan cita-cita itu maka usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan semakin di galakkan, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan sekarang ini adalah rendahnya mutu lulusan MAN. Diantara penanda lulusan mutu lembaga pendidikan dinyatakan dalam bentuk prestasi belajar. Proses belajar mengajar merupakan isi pokok pendidikan, oleh karena itu semua komponen yang ada dalam pendidikan harus di abadikan demi terciptanya proses belajar pada siswa.
            Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
            Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sejalan dengan uraian ini, (Yunus, 1942:78) dalam bukunya Attarbiyatu watta’liim mengungkapkan sebagai berikut :
            Bahwasannya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman….orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lama bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya.

 Selanjutnya, (Ibrahim, 1946:432) menjelaskan betapa pentingnya media pengajaran karena :

Media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka…membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran[1]
           
Media pengajaran, menurut Kemp & Daytori, dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pengajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai, dan emosi.[2]
Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mempunyai kemampuan mengajar secara professional dan terampil dalam menggunakan metode dan media yang tepat dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus menguasai materi yang akan disampaikan dan juga harus pandai menciptakan situasi dan kondisi belajar mengajar yang menarik. Demikian juga peserta didik harus memiliki kemauan dan kemampuan belajar yang tinggi serta harus berperan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga menjadi pribadi yang berkualitas.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pembelajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik dan mudah dipahami.
            Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dibidang informasi dan telekomunikasi. Dengan munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi, kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa disuatu daerah atau Negara pada saat kejadian itu berlangsung. Pada satu sisi, ilmu pengetahuan dapat menghasilkan teknologi dan pada sisi yang lain pengetahuan dapat diserap melalui hasil teknologi. Tidak dapat dipungkiri, munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi telah banyak membantu proses pendidikan. Ini terbukti sekarang ini dalam proses belajar mengajar seorang guru sering menggunakan media seperti komputer, tape rekorder, overhead projector dan lain-lain.
Dalam dunia pendidikan perangkat elektronik dapat dijadikan sebagai media yang dapat mempermudah dan mempercepat proses penyampaian materi pendidikan. Kemajuan dunia yang cepat dan pesat telah memuat agar bagaimana kita dapat mengakses ilmu pengetahuan sebanyak mungkin dengan cepat dan akurat.
            Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, lembaga pendidikan berusaha meningkatkan kualitas dan proses hasil pembelajaran. Usaha-usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain mengembangakan media pembelajaran, menerapkan media pembelajaran, serta memilih dan menetapkan jenis media pembelajaran yang akan digunakan. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran diharapkan dapat memberikan motivasi belajar terhadap siswa sehingga berdampak pula pada prestasi belajarnya.
            Berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lembaga pendidikan harus mampu menerapkan media pendidikan yang sudah ada. Media pendidikan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan sekarang ini belum di daya gunakan secara optimal, melihat kenyataan yang ada dilapangan guru jarang sekali menggunakan media pendidikan dalam proses belajar mengajar di kelas, guru lebih sering menggunakan metode ceramah.
            Dalam proses belajar mengajar di kelas yang hanya menggunakan metode ceramah dan guru sebagai satu-satunya sumber belajar tanpa adanya media, maka komunikasi antara guru dan siswa tidak akan berjalan secara lancar. Hal ini terkait dengan permasalahan dalam proses belajar mengajar. Permasalahan yang dihadapi suasana kelas ramai, penjelasan guru membosankan, siswa kesulitan memahami pesan-pesan verbal, materi cenderung bersifat umum, dan kadang-kadang penyampaian guru terlalu cepat.
Sering kita jumpai banyak siswa merasa enggan menerima pelajaran dari seorang guru, karena merasa bosan. Dan tidak sedikit siswa mengeluh dengan mata pelajaran ekonomi, mereka merasa bahwa ilmu ekonomi merupakan pelajaran yang sangat sulit dan tidak disukai, karena pelajaran ekonomi tidak hanya menghitung dan menghafal, tetapi harus faham dengan sesuatu yang dipelajari.
Oleh karena itu proses belajar mengajar seharusnya melibatkan peran suatu siswa dalam menggali potensi belajar siswa dengan cara menggunakan metode Inquiry dengan media VCD. Karena metode Inquiry dengan media VCD sebagai perantara penyampaian pesan untuk dikembangkan dan didayagunakan seoptimal mungkin. Karena metode dengan media merupakan wadah yang dapat menyalurkan pesan yang oleh sumber pesan atau pemberi pesan ingin diteruskan atau disampaikan kepada penerima pesan. Dalam penyampaian pesan pembelajaran, guru tentunya menginginkan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan jelas, mudah dimengerti siswa, konkrit dan tahan lama dalam ingatan siswa
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Puji. B mengenai penerapan metode inquiry menunjukkan bahwa, selama proses pembelajaran berlangsung dalam penerapannya, budi membagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok satu dan kelompok dua, dimana pembelajaran siswa kelompok satu beraktifitas dengan baik. Siswa kelompok satu menyenangi kegiatan yang memerlukan interaksi antara siswa dengan siswa dan juga antara siswa dengan guru. Dengan demikian maka belajar dengan metode inquiry dapat digunakan pada kelompok satu, dengan catatan bahwa waktu yang dibutuhkan tidak sedikit. Selama proses pembelajaran siswa kelompok dua kurang beraktivitas dengan baik, siswa kelompok dua lebih senang bekerja sendiri-sendiri. Dengan demikian maka belajar dengan metode inquiry kurang tepat diterapkan pada siswa kelompok dua, meski demikian tidak berarti metode inquiry tidak boleh diterapkan pada siswa kelompok dua, karena terdapat segi positif yang timbul pada siswa kelompok dua, selama belajar dengan menggunakan metode inquiry yaitu dapat menimbulkan keberanian dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.
  Sebagaimana hasil pengembangan media VCD pembelajaran yang dilakukan oleh Ari. P ini memenuhi kriteria valid, karena setelah dilakukan penelitian tentang penerapan media VCD, untuk ahli media memperoleh hasil 81%, untuk ahli materi mempunyai hasil 85%, untuk audien perorangan mempunyai hasil 90%, dan untuk audien kelompok kecil memperoleh hasil 92%, sedangkan untuk menguji hipotesis Ho ditolak menggunakan rumus uji t (tabel) dalam uji t menunjukkan bahwa hasil t hitung = 2,34 bila dikonsultasikan dengan harga t tabel pada taraf signifikan 0,05 = 2,024, maka t hitung > t tabel. Dengan demikian Ho ditolak karena ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa kelompok eksperimen (siswa yang menggunakan media VCD pembelajaran). Artinya siswa yang menggunakan media VCD pembelajaran hasil post tesnya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media VCD pembelajaran.
Oleh karena itu dengan menggunakan metode dan media pembelajaran siswa dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung, sehingga siswa mampu memahami teori dan konsep dan pembelajaran akan lebih menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar
Berdasarkan latar belakang diatas, maka hal itu menjadi suatu alasan yang sangat tepat bagi penulis untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam sebuah tulisan skripsi yang berjudul Penerapan Metode Inquiry Dengan Media VCD Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Di MAN Malang I”

B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode Inquiry dengan media VCD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi di MAN Malang I?
2. Bagaimana persepsi siswa terhadap penerapan metode Inquiry dengan media VCD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi di MAN Malang I?
3. Apa kendala-kendala yang ditemui dalam penerapan metode Inquiry dengan media VCD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi di MAN Malang I?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui dalam penerapan metode Inquiry dengan media VCD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi di MAN Malang I?


[1] . Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta : Grafindo Persada. 2002. Hlm 15-16
[2] . Ibit. Hlm  20-21

 
 
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 085 725 363 887 
 

PTK SMP 018 = Pd 443 : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II B SMPN 1 Banjarharjo Dalam Materi Kuadrat Dan Akar Kuadrat Luas Persegi Empat


ABSTRAK

xxxxxxxxxxxx “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II B SMPN 1 Banjarharjo Dalam Materi Kuadrat Dan Akar Kuadrat Luas Persegi Empat”. Skripsi, Semarang FMIPA Program Studi S1 Pendidikan Matematika, UNNES.
Alasan pemilihan judul karena nilai ulangan harian untuk bahasan kuadrat dan akar kuadrat belum memenuhi syarat untuk dikatakan tuntas belajar. Belum ditemukan model pembelajaran yang efektif untuk materi tersebut. Mencari solusi agar siswa dapat menguasai materi tersebut dengan baik. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan kuadrat dan akar kuadrat keseluruhan. Melibatkan siswa dalam pembuatan alat peraga luas persegi empat.
Tujuan penelitian ini adalah menginventarisasi sejumlah permasalahan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal kuadrat dan akar kuadrat dan merencanakan tindakan yang harus dilakukan oleh guru Kelas II SMPN 1 Banjarharjo Kabupaten Brebes.
Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kelas yang terdiri dari tiga siklus dimana tiap siklus meliputi perencanaan, tahap pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun yang menjadi subyek adalah siswa Kelas II B SMPN 1 Banjarharjo Kab. Brebes tahun ajaran 2005/2006 yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan.
Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa melalui alat peraga luas segi empat dapat meningkatkan hasil belajar siwa dalam menyelesaikan soal kuadrat dan akar kuadrat pada kelas II B SMPN 1 Banjarharjo Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes tahun ajaran 2005/2006 dengan tingkat partisipasi siswa yang cukup menggembirakan serta memacu guru untuk lebih kreatif dan inofatif dalam mengembangkan model pembelajaran.


DAFTAR PUSTAKA
Suyitno Amin, 2001. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Bahasa Ajar S1 Pendidikan Matematika Konsentrasi Pendidikan Dasar, Semarang : UNNES.
Dedikbud, 1994 Program S1 Kurikulum Pendidikan Dasar. Garis-garis Besar Program Pengajaran kelas SD, Jakarta : Depdikbud.
Depdikbud, 1999/ 2000. Petunjuk Pelaksanaan Belajar Mengajar Kelas IV Sekolah Dasar, Jakarta : Depdikbud.
M. Kholik Adinawam, 1999. Seribu Pena Kelas II SMP. Jakarta : Erlangga.
Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdikbud.
Long, Lynette. 2001. Fabulous Fractions. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Nasution, Nana. 1989. CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Sugiarto, Isti Hidayah. Work Shot Pendidikan Matematika. Semarang : UNNES

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 085 725 363 887

 JUDUL-JUDUL PTK SMP LAINNYA

PTK SD 063 : Upaya Meningkatkan Prestasi Dan Kualitas Belajar IPA Dengan Metode Pembelajaran Penemuan (discovery) Pada Siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009

ABSTRAK


Nama Guru, 2008. Upaya Meningkatkan Prestasi Dan Kualitas Belajar IPA Dengan Metode Pembelajaran Penemuan (discovery) Pada Siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009

Kata Kunci: pembelajaran ipa, metode penemuan (discovery)

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya pembelajaran penemuan (discovery)? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran penemuan (discovery) terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran penemuan (discovery). (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran penemuan (discovery).
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (67,57%), siklus II (78,38%), siklus III (89,19%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode penemuan (discovery) dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN ABC Jakarta Pusat, serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPA.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineksa Cipta.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidiakan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta:Rineksa Cipta.
Erriniati, 1997. Penerapan Strategi Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Belajar Menajar Fisika Pokok Bahasan Listrik Statis Kelas VII B Cawu III Tahun Pelajaran 1996/1997 di SLTPN 23 Surabaya. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya.
Hamalik, Oemar. 1994. Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hamalik,Oemar. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Hariono, Eko. 2001. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika SLTP Berdasarkan Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery). Makalah dijaukan sebagai salah satu syarat mengikuti ujian komprehensif. Program Pascasarjana Uneversitas Negeri Surabaya.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
KBBI. 1996. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press.
Kurniawan, Arif. 2003. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dengan Menggunakan Metode PenemuanTerbimbing pada Pokok Bahasan Gaya di SDN III Kediri. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya.
Lestari, Eko Puji. 2002. Pengaruh Strategi Pembelajaran Penemuan Terbimbing melalui Diskusi terhapad Peningkatan Pola Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa untuk Pokok Bahasan Dinamika Gerak Lurus. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya.
Poerwodarminto. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Bina Ilmu.
Purwaningsari. 2002. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing melalui Model Eksperimen terhadap Prestasi belajar Fisika pada Siswa SMU Muhammadiyah I Nganjuk. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya.
Purwanto, N. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.
Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:PT. Rineksa Cipta.
Syafi’udin. 2002. Penerapan Pendekatan Konstruktivis dengan menggunakan Metode Penemuan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas I MTsN Denanyar. Skripsi yang tidak dipublikasikan Universitas Negeri Surabaya.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 085 725 363 887

PTK SD 062 : Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Dengan Menerapkan Model Pengajaran Kolaborasi Pada Siswa-Siswi Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2009/2010


ABSTRAK


Nama Guru 2009. Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Dengan Menerapkan Model Pengajaran Kolaborasi Pada Siswa-Siswi Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2009/2010.

Kata kunci: bahasa indonesia, pengajaran kolaboratif

Dalam proses pembelajaran yang menyangkut materi, metode, media alat peraga dan sebagainya harus juga mengalami perubahan kearah pembaharuan (inonvasi). Dengan adanya inovasi tersebut di atas dituntut seorang guru untuk lebih kreatif dan inovatif, terutama dalam menentukan model dan metode yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan siswa terutama pembentukan kecakapan hidup (life skill) siswa yang berpijak pada lingkungan sekitarnya.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia dengan diterapkannya model pengajaran kolaborasi pada siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2009/2010? (b) Bagaimanakah pengaruh Model pengajaran kolaborasi terhadap motivasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa Kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2009/2010?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia setelah diterapkannya model pengajaran kolaborasi. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar Bahasa Indonesia setelah diterapkan model pengajaran kolaborasi.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN ABC Jakarta Pusat. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (51%) dan siklus II (89%).
Simpulan dari penelitian ini adalah model pengajaran kolaborasi dapat berpengaruh positif terhadap prestasi, minat, perhatian dan partipasi, motivasi belajar Siswa SDN ABC Jakarta Pusat, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Bahasa Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.
Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yoyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
KBBI. 1996. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.
Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.
Sulhan, Najib. 2006. Pembangungan Karakter pada Anak. Manajemen Pembelajaran Guru Menuju Sekolah Efektif. Surabaya: Surabaya Intelektual Club.
Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.
Suryosubroto, b. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). 2003. Bandung: Citra Umbaran.
Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi HP. 085 725 363 887