PENDAHULUAN
1. Permasalahan
1.1. Latar belakang Permasalahan.
Sejak memproklamirkan kemerdekaannya sampai sekarang ini, bangsa Indonesia telah dan sedang melaksamakan pembanguman untuk memecaahkan masalah-masalah kemiskinan.
Dalam pembangunan nasionalnya, pemerintah Indonesia memprioritaskan pembangunan di bidang ekonmmi, dengan menitik beretkan perhatiannya pada sektor pertanian.1) Hal ini tidak berarti bahwa pemerintah Indonesia mengabaikan pembangunan ekonomi disektor lain khususnya, dan dibidang lain pada umumnya. Tetapi pemerintah Indonesia berusaha untuk menciptakan keseimbangan struktur ekonomi, antara sektor pertanian dan industri serta cabang-cabang usaha yang lain, seperti: perdagangan, transportasi dan lain-lainnya.
Dalam usaha untuk mempercepat terlaksananya program-program pembangunan yang telah dirancang oleh pemerintah maka diperluan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Indonesia.
Sedangkan untuk dapat mendorong terciptanya partisipasi aktif, diperlukan informasi yang berkaitan informasi itu memerlukan adanya media atau sarana komunikasi yang memadai.
Sejak lama, Pemerintah telah menggunakan media komunikasi massa, baik cetak atau elektronik, dalam menyebarluaskan program-program pembangunan pada umumnya dan program pembangunan pertanian khususnya. Dengan demikian, media televisi sebagai salah satu jenis media komunikasi massa, diharapkan dapat menyebarluaskan program pembangunan. Dan melalui siaran pedesaan di televisi, masyarakat petani dan dapat mengetahui, menghayati dan bahkan mendiskusikan program atau pesan-pesan yang ada dalam acara tersebut.
1.2. Permasalahan Siaran Pedesaan
Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan dalam acara siaran pedesaan TVRI, yang ditayangkan setiap malam pada pukul 18.15 w.i.b, penulis mendapatkan suatu permasalahan yaitu pemirsa televisi khususnya pemirsa yang ada di desa Glonggong, Kecamatan Wogmsari, mereka jarang menonton siaran pedesaan TVRI, karena pada saat siaran tersebut bertepatan dengan ibadah sembahyang sholat.
Selain itu seusai dengan sifat media televisi yang bisa didengar dan dilihat, serta bersifat satu arah, maka jika ada hal-hal yang kurang jelas sehubungan dengan siaran pedesaan TVRI, para pemirsa televisi tidak dapat dengan segera untuk meminta jawaban atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang timbul sewaktu menonton acara siaran pedesaan TVRI. Oleh karena itu masalah ini perlu untuk diteliti dalam kaitannya dengan masalah minat diskusi para anggota Klompencapir Taruna Tani Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Dati II Boyolali.
1.3. Permasalahan Minat Diskusi
Kenyataan yang penulis amati di lokasi penelitian mengenai minat diskusi Klompencapir ditemukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut, Klompencapir Taruna Tani Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari yang ikut diskusi masih sangat sedikit. Mereka kurang menyadari arti pentingnya diskusi, merekaa menganggap bahwa diskusi kelompok merupakan bentuk pertemuan yang tak bermanfaat.
Permasalahan lain yang timbul adalah para anggota diskusi kurang aktif didalam forum diskusi. Hal ini terlihat dari kurangnya inisiatif mereka dalam memberikan saran-saran mengaiukan pertanyaan-pertanyaan dalam forum diskusi. Untuk itu masalah ini perlu pengkaian lebih lanjut dalam kaitannya dengan siaran pedesaan TVRI.
1.4. Rumus Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan seperti tersebut diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
“Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara siaran pedesaan Televisi Republik Indonesia dengan minat diskusi pada Klompencapir Taruna Tani Desa Slanggong, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali.”
DAFTAR PUSTAKA
Amri Jani, Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-negara Dunia Ketiga, Gramedia, Jakarta, 1988.
Anonim, Himpunan Diktat Kursus Tertulis Juru Penerang Kecamatan, Deppen RI, 1983.
Kantor Deppen, Pusat Penerangan Masyarakat Kabupaten Malang, GBHN, dan P4, CV. Aneka, 1938.
________, Pedoman Siaran TVRI, Direktorat Sub Direktorat Siaran, Jakarta, 1985.
________, Skep Menteri Penerangan RI. Tentang Pedoman Umum Pembinaan Siaran Pedesaan, No.110/Kep/VI/84.
Edwar Depari, Drs. dan Colin Mac. Andreas, Dr., Peranan Komunikasi Massa Dalay Pembangunan, Gadjah Mada, University, Press, Yogyakarta, 1982.
Gerungan WA. , Dr., Psikologi Sosial, PT. Eresco Bandung, 1987.
Gulo, W. Drs. Dasar-dasar Statistik Sosial, Satya Wacana Semarang, 1983.
Hartono Suardi, Membanguna Desa Melalui Radio Majalah Prisma, No.3 Maret 1980.
Jalalluddin Rachmat, MSc., Psikologi Komunikasi Remaja, Bandung, 1986.
________, Metodologi Penelitian Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1984.
M. Dudung Effendy, Dimensi-dimensi komunikasi, Alumni,, Bandung.1977.
Poerwadarminta, WJS. Kamus umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1976.
Slamet, Y. Drs., Metode Penelitian Sosial, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 1983.
________, Analisa Kuantitatif Untuk Data Sosial, Fisipol UNS, 1983.
Soekandar Wira Atmaja, MA., Diskusi Kerja Siaran Pedesaan,. Direktorat Penerangan Daerah DEPPEN, Jakarta,, 1975.
Sophian Waluyo, Drs., Ilmu Jiwa, Eresco, Bandung, 1986.
Wahyudi, JB., BA., Jurnalistik Televisi, Penerbit Alumni, Bandung, 1984.
kenapa skripsinya dibikin gratis, kak? coba dibikin bisnis kan lumayan... he he he he
BalasHapuspermisi berbagi kabar baik ya...
Urgently Required
Easy Speak, A fast-growing National English Language Consultant, is hunting for
English Tutors
Qualifications:
1) Competent, Experienced, or Fresh Graduates
2) Proficient in English both spoken & written
3) Friendly, Communicative, & Creative
4) Available for being placed in one of the following cities:
a. Batam 0778-460785
b. Pekanbaru 0761-7641321
c. Balikpapan 0542-737537
d. Palembang 0711-350788
e. Samarinda 0541-273163
f. Denpasar 0361-422335
g. Makassar 0411-451510
h. Semarang 024-3562949
i. Bandung 022-76660044
j. Banjarmasin 0511-7069699
If you meet the qualifications above, please send your resume to: easyspeak.recruiting@gmail.com.
Or contact our branch offices mentioned above to confirm prior to sending your resume.
Deadline: July 30, 2011.
Visit http://www.easyspeak.co.id for further information.
Make sure that you won’t miss this golden opportunity as the day after tomorrow might be too late for you to compete for this position