BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seorang guru adalah figur yang menempati posisi penting dalam dunia pendidikan. Dilihat dari sinilah betapa pentingnya peran seorang guru dalam proses pembelajaran. Walaupun memang prestasi anak didik dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu buku pelajaran, proses pendidikan, serta penggunaan metode yang tepat, namun peran guru masih sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran karena gurulah yang merancang strategi pembelajaran, pendekatan yang digunakan, metode yang diterapkan, media pembelajaran yang dipilih, teknik yang digunakan dan evaluasi yang dirancang.
Disamping menentukan strategi pembelajaran yang tepat, guru harus mengenal dan mengetahui juga bahwa pada dasarnya siswa memiliki minat (sense of interest) dan dorongan ingin melihat kenyataan (sense of reality). Demikian pula karena dalam mata pelajaran IPS memuat banyak informasi, maka guru harus dapat mengembangkan kedua potensi siswa tersebut. Dalam mengembangkannya, guru dituntut untuk memiliki kreativitas dan dalam mengaktualisasikan kompetensinya terutama untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan menentukan sumber belajar yang menunjang proses pembelajaran.
Realita yang terjadi saat membelajarkan IPS, banyak guru yang hanya berceramah di depan kelas dengan sebatang kapur di tangan untuk menjelaskan materi pelajaran yang kompleks tanpa menggunakan media pembelajaran. Hal ini mengakibatkan guru kurang dapat memberikan deskripsi yang jelas mengenai materi yang diajarkan sehingga siswa menjadi kurang termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
Demikian pula dalam menerapkan metode pembelajaran, seringkali guru memaksakan suatu metode tertentu untuk membelajarkan materi yang sebenarnya kurang tepat dan bahkan mungkin tidak sesuai sama sekali. Hal inilah membutuhkan kejelian seorang guru untuk memilih dan menentukan metode yang tepat dengan materi yang dibelajarkan karena pada dasarnya metode adalah cara yang sistematis untuk mempermudah siswa memahami materi pembelajaran.
Ulih Bukit Karo Karo, dalam Prasetyo (2002:29) menyatakan bahwa: ”Metode adalah suatu cara penyajian pelajaran dimana guru menugaskan pelajar atau kelompok pelajar melaksanakan percakapan ilmiah untuk mencari kebenaran. Dalam memilih metode dapat diterapkan banyak metode yang bervariasi, seperti diskusi, tanya jawab, eksperimen, kerja kelompok atau metode lain yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari. Dengan adanya variasi pergantian metode siswa merasa tidak bosan dan motivasi untuk mengikuti proses pembelajaran tidak menurun”.
Seperti dikemukakan sebelumnya jika guru hanya monoton ceramah dan tanpa menggunakan media belajar dipastikan siswa akan merasa bosan dan kurang termotivasi. Dengan kurang termotivasinya siswa mengikuti proses pembelajaran, mengakibatkan kurangnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik dan hasil belajar yang dicapai siswa pun tidak menunjukkan kriteria keberhasilan.
Ketidakberhasilan proses pembelajaran juga dialami oleh peneliti. Ketika melaksanakan proses pembelajaran IPS kompetensi dasar mengenal jenis- jenis pekerjaan pada siswa kelas III semester 2 di SD Negeri 5 Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes formatif, yakni dari 46 siswa yang memperoleh nilai tuntas atau nilai ≥ KKM (65) hanya 16 orang atau tingkat tuntas klasikal hanya 35%. Dengan demikian pembelajaran pada kompetensi dasar tersebut tidak berhasil karena pembelajaran dikatakan berhasil jika kriteria keberhasilan mencapai ≥ 60%.
Melihat kenyataan tersebut, peneliti bekerja sama dengan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor di dalam mengidentifikasi beberapa permasalahan yang melatarbelakangi tidak berhasilnya proses pembelajaran tersebut. Pada akhirnya peneliti dapat mengambil langkah pemecahan masalah yang akan dipergunakan dalam perbaikan pembelajaran.
1. Identifikasi Masalah
Dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa seperti di atas, peneliti meminta bantuan dari teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi beberapa masalah yang muncul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa masalah sebagai berikut:
a. Siswa masih belum dapat mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar siswa yang menghasilkan barang dan jasa dengan baik.
b. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru masih kurang.
c. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
d. Masih banyak siswa yang berbicara sendiri dengan temannya saat berlangsungnya proses pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Dengan melihat permasalahan yang terjadi saat berlangsungnya proses pembelajaran, peneliti melakukan refleksi diri dan berdiskusi dengan teman sejawat serta bekonsultasi dengan pembimbing sehingga dapat dianalisis bahwa penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPS mengenai kompetensi dasar mengidentifikasi benua-benua adalah sebagai berikut:
a. Guru terlalu dominan menggunakan metode ceramah.
b. Dalam menjelaskan, guru tidak menggunakan media satupun.
c. Guru kurang mengajak seluruh siswa secara interaktif dalam tanya jawab.
d. Metode yang diterapkan guru belum sepenuhnya mengaktifkan siswa.
e. Perhatian guru belum tertuju kepada seluruh siswa.
A. Perumusan Masalah
Dengan melihat beberapa uraian masalah seperti tersebut di atas, perumusan masalah yang menjadi fokus perbaikan adalah sebagai berikut: ”Bagaimanakah penggunaan media gambar dan penerapan metode kerja kelompok dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas III SD N 5 Tuko Kec. Pulokulon Kab. Grobogan tahun ajaran 2008/2009 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kompetensi dasar mengenal jenis- jenis pekerjaan?”
DAFTAR PUSTAKA
Andayani [et. Al], 2007, Pemantapan Kemampuan Profesional. Universitas Terbuka, Jakarta.
BSNP, 2006, Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar. Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta.
Depdiknas, 2006, Standar Isi KTSP. Kepmendiknas, Jakarta.
Prasetyo, 2002, Strategi Belajar Mengajar. Widyasari Press, Salatiga.
Sardjiyo, 1999. Pendidikan IPS di SD. Depdikbud, Jakarta.
Suciati, dkk., 2005. Belajar & Pembelajaran 2. Universitas Terbuka, Jakarta.
Wardani, I.G.A.K., dkk., 2004, Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka, Jakarta.
Widya Iswara, 2006, Pengembangan Media / Alat Peraga LMP. LPMP Jateng, Semarang.
Referensi Lainnya KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar