BAB I
M U Q O D D I M A H
A.
Tinjauan
Umum
Sejak tahun 1912, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam telah
berkembang dalam dunia pendidikan, dakwah dan sosial. Dan sampai sekarang
Muhammadiyah terus berusaha untuk meningkatkan kegiatan-kegiatannya. Kegiatan-kegiatan
tersebut tidak hanya pada sekolah-sekolah dari tingkat dasar sampai lanjutan
atas, tetapi Muhammadiyah juga mengelola berbagai pendidikan tinggi yang
terbesar di berbagai kota
di tanah air.
Namun demikian lembaga pendidikan tinggi Muhammadiyah baru didirikan
pada tahun 1955, yaitu pada saat berdirinya Fakultas Hukum dan Filsafah di
padang Panjang pada tanggal 18 Nopember 1955 bertepatan dnegan milad
Muhammadiyah ke 43. Setelah itu disusul dengan beberapa perguruan tinggi di
berbagai kota, baik Universitas, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP),
Instutut Agama Islam Muhamamadiyah (IAIM), Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan
lain-lain.
Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah termasuk salahs atu dari
beberapa Perguruan Tinggi yang dikelola Muhammadiyah. Sapai saat ini
Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki delapan Fakultas, dengan delapan
jurusan dan delapan program studi. Delapan fakultas tersbeut adalah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, fakultas Tehnik, fakultas Hukum, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Psikologi, Faklultas Geografi, Fakultas Tarbiyah, dan
fakultas Ushuluddin.
Fakultas Psikologi termasuk salah satu fakultas yang terbaru di
Universitas Muhammadiyah Surtakarta ini. Pada tahun akademi 1985/1986 menampung
71 mahasiswa. Dengan sejumlah mahasiswa tersbeut, Fakultas Psikologi
bertanggung jawab penuh untuk membawa mereka kepdaa suatu tujuan. Tujuan
tersbeut telah ditetapkan dalam :
1.
Surat Keterangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor :
35/PP/1975 tentang Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah bab I pasal 3 yang
berbunyi sebagai berikut :
Terbentuknya Sarjana Muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya pada
diri sendiri dan berguna bagi masyarakat dan negera, beramal menuju terwujudnya
masyarakat islam yang sebenar-benarnya. [1]
2.
Tujuan pendidikan
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berbunyi sebagai
berikut :
Membentuk Sarjana Psikologi muslim yang pancasila, bermoral luhur, dan
berjiwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. [2]
Untuk mencapai tujuan tersbeut diperlukan pembinaan secara intensif dan
penuh tanggung jawab pembinaan ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan intra
kurikuler, kekurikuler dan ekstra kurikuler.
Dami terwujudnya tujuan pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah,
pembinaan di bidang agama mempunyai peranan yang sangat penting. Mengenai
pengelolaan pembinaan agama islam di Universitas Muhammadiyah Surakarta telah
didirikan suatu departemen, yaitu departemen Pembinaan dan Pengembangan
Al-Islam dan kemuhammadiyahan (DP2AK) yang khusus menangani maslaah pembinaan
dan pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Khusus untuk semester I dan II
pelaksanaannya melalui kegiatan studium general dibantu dengan asisten yang
khusus memberikan bimbingan pengalaman agama dalam kehidupan sehari-hari yang
diarahkan pada pelaksanaan shalat yang tertib, benar dan terus-menerus dan
pemahaman Al-Quran yang mendalam.
Di dalam mempelajari Agama Islam tidak hanya berorietasi pada
intelektual saja, yaitu dengan menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan
Agama Islam. Tetapi di dalam mempelajari Agama Islam di samping berorientasi
pada intelektual juga berorientasi pada perubahan kelakuan (a change in
binavior) sebagaimana definisi belajar menurut Ernest R. Hilgard :
Learning is the proces by which an astivity originates or is changed
through training proceral (whether in the laboratory or in the naural
environment) as distinguished from changes by factors not attributable to
training. [3]
Artinya :
Belajar adalah proses yang menghasilkan atau merubah suatu kegiatan melalui
latihan (baik di dalam laboratorium atau di dalam lingkungan alamiah) yang
dibedakan dari perubahan – perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk
latihan.
Dalam definisi tersbeut dikatakan bahwa seseorang disebut belajar,
apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukannya sebelum ia
belajar, atau setelah ia melakukan kegiatan belajar harus ada perubahan
kelakukan sebagai produk dari belajar tersebut. Kelakuan tersebut meliputi
pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan, perasaan, minat, penghargaan dan
sikap.
Dalam hal iniproblem yang dihadapai dalam kegiatanya dengan produk
belajar Al-Islam adalah apakah mereka yang telah mempelajari Agama Islam mesti
terjadi perubahan di dalam melaksanakannya terutama perubahan dalam
amaliyahnya, atau hanya sekedar menimba pengetahuan agma Islam. Sementara yang
diharapkan adalah ilmu yang amaliyah dan amal yang ilmiah.
Dengan permasalahan tersebut di atas, penulis ingin mengetahui apakah mahasiswa
yang telah mempelajari Agama Islam terjadi perubahan kelakuan terutama dalam
amal bidahnya. Dan dalam keintanya dengan DP2AK, apakah mereka yang berprestasi
tinggi kualitas amaliyanya juga tinggi/lebih baik atau malah mereka yang
berprestasi tinggi kualitas amaliyahnya lebih rendah. Dan apakah mereka yang
berprestasi rendah kualitas amaliyahnya juga rendah atau sebaliknya.
Sehubungan dengan produk belajar Al-Islam dalam permasalahan di atas,
maka penulis akan meneliti tentang pengaruh prestasi belajar Al-Islam terhadap
pengalaman ajaran Islam pada mahasiswa Fakultas psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta semester II tahun akademi 18985/1986.
B.
Penjelasan
Judul
Agar mempeorleh gambaran yang jelas tentang judul risalah yang penulis
ajukan, yaitu : “pengaruh Prestasi Belajar Al-Islam Terhadap Pengamalan Ajaran
Islam Pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Semster II Thun Akademik 1985/1986.”
Maka menulis akan memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah di
dalam judul risalah tersebut :
1.
Pengaruh
Pengaruh
adalah : “ daya yang atau yang timbul dari suatu yang berkuasa atau yang
berkekuatan.[4] Jadi
kata pengaruh adalah daya atau kekuatan pihak hubungan yang sangat erat dengan
pihak lain, dan hubungan tersbeut merupakan sebab akibat.
2.
Prestasi Belajar Al-Islam
Prestasi
adalah hasil yang dicapai setelah mahasiswa mendapatkan mata kuliah Al-Islam
selama satu semester, yaitu semester II.
3.
Pengamalan Sejarah Islam
Pengamalan
adalah pelaksanaan dari perbuatan-perbuatan yang diajarkan di dalam agama
islam. Karena pada semester II pokok bahasanya adalah masalah shalat, maka yang
dimaksudkan pengalaman ajaran islam di sini adalah pelaksanaan shalat yang
berkenaan dengan kebenaran bacaan dan gerakan dalam melaksanakan shalat wajib
maupun tathawu’.
C.
Alasan
Pemilihan Judul
Dalam sebuah karangan ilmiah di tuntut adanya alasan-alasan yang dapat
dipertanggung jawabkan, serta berpegang pada prinsip-prinsip yang kuat dalam
pemilihan judul tersbeut.prinsip-prinsip tersbeut akan memberikan motivasi
untuk meneliti lebih teliti dan sistematis. Dengan demikian pokok-pokok masalah
yang terkandung di dalamnya akan jelas dan konkrit.
Adapun alasan yang mendorong penulis untuk memilih judul tersbeut
adalah :
1.
Sesuai dengan tujuan pendidikan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang berbunyi sebagian berikut :
“Membentuk
Sarjana Psikologi muslim yang susila bermoral luhur dan berjiwa mengamalkan dan
mengamankan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.[5]
2.
Untuk menunjang tercapainya tujuan tersbeut ada mata
kuliah Al-Islam yang dikelola oleh departemen Pembinaan dan pengembangan
AL-Islam dan Kemuhammadiyahan, yang pelaksanaannya untuk semester II melalui
studium general dan kegiatan asistensi.
3.
Kegiatan asistensi, khususnya memeberikan bimbingan
tentang pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari yang diarahkan pada
pelaksanaan yang tertib, benar dan
terus-menerus, dan pemahaman Al-Quran yang mendalam.
4.
Adanya realita, dari sejumlah mahsiswa yang telah
mengikuti asistensi selama dua semester masih ada yang belum dapat mengamalkan
shalat wajib dengan baik, baik dari gerakan, bacaan maupun waktu pelaksananaya.
5.
Adanya realita juga, sebagia mahasiswa beranggapan
bahwa kegiatan asistensi hanya sekedar membimbing dan membantu mereka agar
lulus di dalam ujian agama. Jadi mereka lebih mengutamakan aspek kognisi
daripada afeksi dan psikomotor.
D.
Problematika
Dengan melihat realita yang ada maka problema yang muncul dalam
penelitian ini adalah : “ Apakah ada pengaruh prestasi belajar Al-Islam
terhadap pengamalan ajaran Islam”.
E.
Tujuan
Penelitian
Segala usaha dan perbuatan yang dilakukan manusia pasti ada tujuannya.
Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan, yaitu : “Ingin mengetahui apakah
ada pengaruh prestasi belajar Al-Islam terhadap pengamalan ajaran Islam”.
F.
Anggapan
Dasar
Anggapan dasar adalah rumusan yang jelas tentang beberapa hal yang
diyakini kebenaranya didalam sebuah penelitian. Dalam hal ini penulis
mengemukakan anggapan dasar sebagi berikut :
1.
Hasil monsultsi Bappeda di bali Juni 1978 yang
mengemukakan tentang suatu proses pendidikan dan latihan mempunyai sasaran
perubahan perilaku (behavior change) dari anak didik dalam tiga domain, yaitu :
a. Kognitif domain
b. Afektif domain
c. psikolotoris domain [6]
ad. a Kognitif domain
Kognisi merupakan suatu
proses mengorganisir dan menghubung-hubungkan pengalaman. Manifestasi proses
ini adalah :
1)
Mengklasidikasikan pengalaman-pengalaman untuk
menguasai konsep-konsep yang diketahui
2)
Mennginterprestsikan pengalaman-pengalaman dengan
menghubung-hubungkan konsep-konsep yang ditehaui (menyusun generalisasi) :
3)
Berfikir asosiatif, berarti mengumpulkan informasi
untuk menginterprestsikan pengalaman.
Ad. b. Afektif domain
Afeksi merupakan pembentukan dan perubahan sikap melalui proses
diakriminasi dan negertalisasi. Sikap menunjaukkan suatu kecenderungan untuk
mengadakan suatu reaksi terhadap dunia sekitar.
Ad.c. Psikomotoris domain
Metrampilan motoris menunjukkan suatu sistem respons yang rumit. Yang
mencakup kegiatan konisi dan afeksi.
2.
Menurut Otto Wilman ada beberapa macam motif, di
antaranya motif Ketuhanan.
Motif ini mendorong individu untuk eblajar supaya mengabdi kepada Tuhan
dan menghargai manusia sebagai umat-Nya. Segala pengetahuan dan kecakapan
manusia. Harus diarahkan kepada suatu tingkatan di mana manusia dapat menyadari
hubungannya sebagai manusia dengan Tuhan. [7]
3.
Menurut penetapan syara mengenai penegrtian iman yang
berbunyi sebagai berikut :
Artinya :
“mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan
anggota.[8]
Dengan lain
perkataan iman adlaah mengikrarkan dengan lidah akan kebenarannya Islam,
membenarkan yang diikrarkan lidah itu dengan hati dan melaksanakan
kedua-keduanya dengan anggota.
4.
Untuk menciptakan kampur yang Islam tergantung daripada
pengalaman para dosen, mahasiswa serta semuruh karyawan yang merupakan bagian
dari masyarakat kampur.
G.
Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto, yang dimaksud hipotesis adalah : “Suatu
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul”.[9]
Sehubungan dengan permasalahan yang penulis teliti, maka penulis akan
mengemukakan sebuah hipotesis yang berbunyi sebagai berikut : “Ada pengaruh positif antara prestsi belajar
Al-Islam terhadap pengalaman ajaran Islam”.
[1]
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 35/PP/1975,
Tentang Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah bab I pasal 3.
[2]
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Dies natalia ke 27 1985- 1985 Universitas
Muhammadiyah Surakarta 5 Tahun Terakhir (Surakarta : Djagalabilowo, t . tahun,
halaman 85
[3] S.
Nasution,Asas-Asas Kurikulum (bandung
: Jemmars tahun. Halaman 46
[4] WJS.
Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta : PN Balai
Psutaka, 1982), Halaman 731.
[5]
Universitas Muhammadiyah Surakarta Icc. cit
[6] I.L.
Pasaribu, B. Simandjuntak, Proses belajar Mengajar (Bandubng : Tarsito, 1983).
Halaman 42 – 49)
[7] Ibid,
halaman 55
[8]
T.M.Hasbi Ash Shiddiecy. Al-Islam I (Jakarta Bulan Bintang, 1977), halaman 34
[9]
Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : PT
: Bina Aksara, 1983) halaman 55.
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 085725363887
KEMBALI KE HALAMAN AWAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar