Pencarian

SELAMAT DATANG

Skripsi TA, Tesis, PTK merupakan salah satu tugas akhir dari setiap mahasiswa S1 maupun S2 dalam rangka memperoleh Gelar Kesarjanaan sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan harus dipertahankan kebenarannya di hadapan Team Penguji.
Skripsi TA, Tesis, PTK pengerjaannya bersifat individual dan tidak dibenarkan menjiplak atau plagiat milik orang lain. Saya sangat tidak mendukung PLAGIAT!!
Namun demikian tidak dpat dipungkiri adanya contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat memperlancar proses pengerjaan tugas tersebut, karena dengan adanya contoh Skripsi TA, Tesis, PTK yang sudah jadi mahasiswa bisa memperoleh gambaran tentang tugas yang sedang dikerjakannya dan juga bisa memperoleh inspirasi.
Disamping itu, contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat digunakan sebagai pijakan / dasar untuk melakukan penelitian lanjutan, sehingga akan dihasilkan Skripsi TA, Tesis, PTK yang lebih sempurna.

Atas dasar itulah, kami berusaha membantu rekan-rekan menyediakan contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dari berbagai jurusan.
Disini juga saya sediakan makalah dan juga ebook buku2 penunjang dalam pembuatan tugas yang bisa didownload secara GRATIS.

Selamat berselancar di Blog kami, semoga apa yang anda cari ada disini, dan tugas yang sedang anda kerjakan dapat selesai dengan lancar.

Bila Judul Skripsi yang anda cari tidak ada di Blog ini, silahkan tanyakan langsung dengan sms ke HP 0856 0196 7147


SALAM SUKSES BUAT ANDA.


Link-Link DOWNLOAD GRATIS berada menyebar di Seluruh Katalog dan terus bertambah.

Sabtu, 17 Maret 2012

Fm 051: Tindakan Pengobatan Sendiri Pada Keluhan Nyeri Dan Demam Di Kecamatan Pasar Kliwon


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Di antara lima kebutuhan pokok pangan, sandang, pemukiman, kesehatan, dan pendidikan, obat merupakan salah satu faktor penting dalam kesehatan, seperti dikatakan oleh Menteri Kesehatan pada pembukaan Kongres Ilmiah Farmasi, Federation of Asian Pharmaceutical Associations (21-26 Nopember 1976) :..................................... bahwa obat merupakan kunci dari komponen yang tidak dapat ditinggalkan dalam program kesehatan-kesehatan masyarakat' (Sarjoko dan Sukartono, 1977).
Kesehatan bukanlah segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan semua yang ada tidak ada artinya. Kesehatan merupakan modal penting dalam kehidupan. Kesehatan dalam arti luas meliputi kesehatan jasmaniah, rohaniah, dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan (Anonim, 1982).
Kesehatan menunjukkan status yang tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor lingklmgan. Yang dimaksud dengan lingkungan bukan hanya lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan ekonomi, sosial, dan budaya. Faktor lingkungan inilah yang paling banyak menentukan tingkat kesehatan (Sarjoko dan Sukartono, 1977).
Tubuh dilengkapi dengan suatu sistem pengontrol sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang disebut dengan homeostatis, meskipun kemampuan sistem itu terbatas. Selarna tubuh kita masih mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, maka perubahan lingkungan tidak berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi apabila gagal, tubuh akan menjadi sakit. Dalam keadaan sakit, lebih-lebih sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari, baru disadari arti pentingnya kesehatan (Foster dan Anderson, 1986).
Derajat kesehatan merupakan hasil interaksi beberapa faktor yaitu : faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan. Dari 4 faktor tersebut faktor lingkungan dan faktor perilaku mempunyai peranan yang paling besar untuk tercapainya tujuan pembangunan kesehatan (Anonim, 1982).
Pembangunan jangka panjang bidang kesehatan utamanya ditujukan untuk tercapainya peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Konsep penolong diri sendiri ini diajukan untuk membantu mengurangi beban pernerintah dalam menyangga beban biaya pembangunan bidang kesehatan.Seperti digariskan dalam langkah-langkah kebijaksanaan sistem kesehatan nasional, yang berupa pengembangan peningkatan swadaya masyarakat dalam pembangunan kesehatan dengan pendekatan pendidikan (Anonim, 1992).
Manusia berhak untuk mengobati diri sendiri dan mengadakan evaluasi sendiri tentang hasil pengobatannya. Pengobatan dapat dilaksanakan dengan cara mengunj ungi dokter di rumah sakit, puskesmas, atau praktek swasta, clan kemudian membeli obatnya di apotek. Disamping itu pengobatan dapat pula dilakukan dengan cara pengobatan sendiri (swamedikasi), berdasarkan pengalaman sendiri atau orang lain, dengan mempergunakan obat-obat yang dapat di beli tanpa resep dokter atau yang sering disebut obat bebas (Anonim, 1986).
Banyaknya masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri tersebut tidak terlepas dengan adanya informasi mengenai iklan obat bebas (OB) dan obat bebas terbatas (OBT). Iklan-iklan tersebut banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti di televisi, radio, plakat-plakat, majalah dan berbagai media iklan lainnya. Membanjirnya obat-obatan yang banyak dijual di pasaran, akan memudahkan seseorang melakukan pengobatan sendiri terhadap keluhan penyakitnya, karena relatif lebih cepat, hemat biaya, dan praktis tanpa perlu periksa ke dokter. Namun untuk melakukan pengobatan sendiri dibutuhkan informasi yang benar agar dapat dicapai mutu pengobatan sendiri yang baik, yaitu menggunakan obat tanpa resep yang rasional. Tersedianya obat yang cukup dengan informasi yang memadai akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Schwartz dan Hoopes, 1989).
Berdasarkan hal-hal tersebut maka melakukan penelitian agar dapat diketahui alasan dan cara yang digunakan masyarakat dalam pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan demam, serta faktor-faktor yang mendorong masyarakat melakukan pengobatan sendiri, sehingga pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini dapat melakukan langkah-langkah yang tepat.
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan para tenaga medis, terutama dokter dan apoteker untuk mengambil kebijakan dalam menjalankan tugasnya, dan dapat menjadi pedoman untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pengobatan sendiri menuju masyarakat Indonesia sehat dan sejahtera.

B.     Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Seperti apa gambaran tindakan pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan / atau demam yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Pasarkliwon ?
2.      Faktor-faktor apakah yang mendorong masyarakat melakukan pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan / atau dernam ?
3.      Seberapa jauh tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Pasarkliwon mengenai pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan / atau demam ?
4.      Apa saja yang berperan sebagai sumber informasi dalam menentukan pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan / atau demam ?

C.    Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.      Mengetahui alasan dan cara pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan / atau demam oleh masyarakat di Kecamatan Pasarkliwon.
2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi atau mendorong masyarakat melakukan pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan / atau demam.
3.      Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Pasarkliwon mengenai pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan / atau demam.
4.      Mengetahui sumber-sumber informasi yang berperan dalam pengobatan sendiri pada keluhan nyeri dan / atau demam.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1982, Sistem Kesehatan Nasional, 20, 40 - 43, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1986, Penggunaan Obat Yang Rasional Bagi Setiap Orang, Buletin Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1992, Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tentang Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Djarwanto, 2001, Statistik Non Parametrik, Edisi III, 5, BPFE, Yogyakarta.
Foster, G dan Anderson, B, 1986, Antropologi Kesehatan, Cet I, 171 - 173, 184 - 190, UI, Jakarta.
Guyton, 1995, F'isiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, 443, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hagen, dan Philip, T, 2002, Mayo Clinic, Pedoman Perawatan Sendiri, Jawaban Masalah Kesehatan Sehari-hari, Cet I, 50 - 56, Intisari Mediatama, Jakarta.
Kotler, P, 1987, Dasar-Dasar Pemasaran, diterjemahkan oleh Wilhelmus W, Bakowatan, Jilid I, Edisi III, Cet I, 272 - 273, Intermedia, Jakarta.
Nawawi,H, 1995, Metode Penelitian Bidang Sosial, Cet I, 1.41-160, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S, 1997, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cet I, 121 - 126, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Samsubar, S, 1986, Statistik Deskriptif, Edisi I, Cet I, 99 - 145, Andi Offset, Yogyakarta.
Sarjoko, dan Sukartono, 1977, Obat sebagai Sarana Pembinaan Masyarakat Sehat dan Sejahtera, Majalah Farmasi Indonesia, Tahun ke- V No. 1, 10 - 13, Jakarta.
Schwartz, W. K, and Hoopes, J.M., 1989, Patient Assesment And Consultation, in Hand Book of Nonprescription Drugs, 9th Ed, 1- 22, American Pharmaceutical Association, Washington DC.
Smith, MC, 1991, Pharmaceutical Marketing, Strategy, and Cases, 345, Pharmaceutical Products Press, New York.
Sugiyono dan Wibowo Eri, 2002, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.4 for Windows, Cet 11, 4 - 34, 82 - 86, 167 - 172, Alfabeta, Bandung.
Sugiarto, dkk, 2001, Tehnik Sampling, 73, 76, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Supardi, dan Sudibyo, 1997,Pengobatan Sendiri di Masyarakat dan Masalahnya, Cermin Dunia Kedokteran No. 118, 48 - 49.
Soekanto, dan Soerjono, 1982, Teori Sosiologi tentang Pribadi dalam Masyarakat, Cet I, 121, Ghalia Indonesia, Jakarta
Tjai,TH dan Rahardja, K, 1993, Swamedikasi, Cara-Cara Mengobati Gangguan Sehari-hari dengan Obat-obat Bebas Sederhana, Cet I, 41 - 51, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Tjai, TH dan Rahardja, K, 2002, Obat Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi V, Cet I, 295 - 301, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Husein, U, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, 50 - 51, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Warsito, 13,1999, Peran dan Tanggungjawab Organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam Mendukung serta Menunjang Self Medication yang Rasional, Makalah Seminar Nasional Self Medication, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Winardi, 1991, Marketing dan Perilaku Konsumen, Cet I, 108, 143, Mandar Maju, Bandung.

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP 085725363887
KEMBALI KE HALAMAN AWAL  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar