BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sepanjang
hidupnya hampir tidak terlepas dari berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, manusia
memerlukan sarana dalam mengungkapkan ide, gagasan, maksud, isi pikiran,
perasaan, dan sebagainya. Sarana utama dalam memenuhi keperluan-keperluan
tersebut adalah bahasa. Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa merupakan alat
komunikasi utama dalam berinteraksi.
Bahasa Jawa
merupakan salah satu bahasa yang masih eksis sampai saat ini. Bahasa Jawa
adalah budaya warisan luhur yang sudah berumur lebih dari 12 abad. Bahasa Jawa
bukan hanya sebagai kebanggaan orang Jawa saja, tetapi juga merupakan
kebanggaan bangsa Indonesia.
Banyak sumbangsih bahasa Jawa dalam pembentukan nilai-nilai luhur budaya
nasional.
Bahasa Jawa
merupakan bahasa tertua di Indonesia. Pemakai bahasa Jawa meliputi keseluruhan
Jawa Tengah, Jawa Timur (kecuali Madura), sebagian Jawa Barat, dan orang Jawa
lainnya yang bermukim di luar pulau Jawa dan di luar negeri. Pengguna bahasa
Jawa hingga saat ini diperkirakan berjumlah 60 juta orang.
Bahasa Jawa
bukan semata-mata sebagai alat komunikasi saja, tetapi lebih dari itu. Dalam
bahasa terkandung nilai-nilai budaya yang tinggi. Salah satu nilai dalam bahasa
adalah nilai kesantunan. Dalam nilai
kesantunan berbahasa akan mercerminkan bagaimana pribadi seseorang dengan mampu
menempatkan lawan bicaranya pada posisi yang layak. Yang muda akan berbahasa
santun pada yang lebih tua, yang berpangkat akan berbicara santun pada
bawahannya, sehingga kesenjangan berkomunikasi dapat diminimalkan.
Penggunaan
bahasa Jawa di kalangan pelajar di Jawa Timur kawasan timur dan daerah tapal
kuda saat ini banyak yang kurang memperhatikan unggah ungguh. Mereka berbicara dengan rekan seusianya maupun kepada yang lebih tua
umurnya tidak membedakan, yaitu penggunaan ragam ngoko. Siswa juga banyak menggunakan beberapa kata yang dianggap
tabu, misalkan mengumpat, menghina, dan lainnya. Bahasa Jawa digunakan untuk
komunikasi semata, dan banyak menghilangkan nilai-nilai kesantunan yang ada.
Beberapa
hal yang menjadi penyebab menurunnya kemampuan micara Jawa siswa, antara lain; (1) pengaruh arus modernisasi; (2)
tuntutan penggunaan bahasa nasional maupun bahasa internasional; (3) lingkungan
pergaulan siswa baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat kurang mendukung; (4) pembelajaran
bahasa di sekolah yang belum maksimal.
Salah satu
bukti adalah kemampuan berbahasa Jawa di kalangan siswa-siswa SMP Negeri 1
Lamongan. Sebagaian besar siswa mendapatkan nilai yang kurang memuaskan dalam
aspek kemampuan berbicara/micara
Jawa. 75% siswa belum mampu berbicara Jawa sesuai dengan standar ketuntasan
belajar. Siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan unggah-ungguh bahasa Jawa secara tepat baik kepada orang yang lebih
tua maupun kepada rekan sejawatnya.
Berbagai
upaya telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa Jawa siswa,
terutama dalam pembelajaran bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Lamongan, salah
satunya adalah meningkatkan kemampuan
bebahasa Jawa siswa melalui metode bermain peran (role playing).
Pemilihan metode bermain
peran dalam peningkatan kemampuan berbahasa Jawa karena kecenderungan siswa
masih terpola untuk bermain. Siswa lebih cepat memahami suatu materi dengan
cara permainan dari pada penjelasan oleh guru. Sehingga dengan metode bermain
peran, sangat membantu siswa dalam belajar. Beberapa alasan penggunaan metode
pembelajaran bermain peran dalam
penelitian tindakan kelas ini, diantaranya: (1) metode bermain peran adalah cara pembelajaran dengan permainan
yang efektif, (2) meningkatkan kemampuan kerja sama dengan kelompok, (3)
diharapkan dengan metode ini minat dalam belajar juga akan meningkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah
apakah penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Jawa
di SMP Negeri 1 Lamongan?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah
di atas, maka tujuan penelitian ini adalah membuktikan bahwa penggunaan metode bermain
peran dalam pembelajaran akan dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa Jawa di Negeri 1
Lamongan.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi siswa, penelitian ini dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa Jawa, sehingga siswa mampu berbahasa Jawa khususnya
keterampilan berbicara dengan baik dan kelak menjadi penerus dan pewaris bahasa
Jawa, sehingga bahasa Jawa dapat berkembang.
2. Bagi Guru penelitian ini diharapkan
memberikan masukan, menambah wawasan dan pengetahuan dalam rangka meningkatkan
kualitas pengajaran mata pelajaran bahasa Jawa.
3. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat
meningkatkan profesionalisme dan menambah pengalaman dalam mengadakan penelitian
tindakan kelas.
4. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai
referensi dan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
E. Penegasan Istilah
Penegasan
masalah dilakukan agar tidak terjadi kesalahan penafsiran, diantaranya:
1. Metode Bermain Peran
Metode bermain peran dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
permainan kelompok. Metode bermain peran
adalah cara pembelajaran dengan permainan yang efektif, dan meningkatkan
kemampuan kerja sama dengan kelompok.
2. Kemampuan Berbahasa
Kemampuan
berbahasa Jawa dalam penelitian ini adalah kemampuan berbicara/micara menggunakan bahasa Jawa dengan
unggah-ungguh yang tepat, yaitu penggunaan bahasa Jawa ragam ngoko dan ragam krama. Dalam penelitian ini kemampuan bahasa mencakup pada bahasa Jawa
ragam krama.
DAFTAR PUSTAKA
Nababan, P.W.J. 1986. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar.
Jakarta: Gramedia
Padmosoekotjo, S. 1958. Tata Bahasa Jawa. Djakarta:
Noordhoff-Kolff N.V.
Purwo, Bambang Kaswanti.
1997. Pokok-Pokok Pengajaran Bahasa dan
Kurikulum 1994. Jakarta : Pusat Pembukuan Proyek Pengembangan Buku dan
Minat Baca
Sasangka, Sry Satriya
Tjatur Wisnu. 1991. Prinsip Dasar
Berbahasa Jawa Ngoko dan Krama. Surabaya: Citra Jaya Murti
Sudaryanto, 1996. Dari Sistem Lambang Kebahasaan Sampai
Prospek Bahasa Jawa. Yogyakarta: Yayasan Studi Bahasa Jawa “Kanthil”
Bekerjasama dengan Duta Wacana University Press
Sudjana, S. 2005. Metoda dan Teknik Pemelajaran Partisipatif.
Bandung: Falah Production.
Sukardi mp. 1993. “Kemungkinan
Bahasa Jawa Sebagai Bahasa Ilmu”. Dalam Pusaran
Bahasa dan Sastra Jawa. Yogyakata: Balai Penelitian Bahasa, Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Dep P dan K Yogyakarta
Suyatno, 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra.
Surabaya: Penerbit SIC
Widada. 1993. “Kondisi
Bahasa Jawa dan Pemanfaatannya: Sekarang dan Masa Datang”. Dalam Pusaran Bahasa dan Sastra Jawa.
Yogyakata: Balai Penelitian Bahasa, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep
P dan K Yogyakarta
Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas: untuk guru.
Bandung: CV. Yrama Widya
Zuriah, N., 2003. Penelitian
Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu
Media Publishing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar