BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Membahas manusia sebagai sumber daya bagi
perusahaan tidak terlepas dari pendapat para ahli bahwa manusia selalu menjadi
pokok masalah. Peristiwa apapun yang teriadi di dunia ini pada intinya
berkaitan juga dengan manusia.
Peran manusia di dalam perusahaan sangat
penting di samping sumber daya yang lain. Apalagi jika perusahaannya bersifat
padat tenaga kerja. Dengan demikian sumbangannya terhadap perusahaan secara
keseluruhan paling besar dibanding dengan sumber daya yang lain.
Sumber daya manusia yang memegang peranan
utama dalam meningkatkan produktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri, seperti ketrampilan dan
kreativitas, maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan, seperti apa
yang diterima, manajemen, lingkungan kerja, mesin-mesin yang digunakan dan
bahan baku.
Upah yang diterima karyawan merupakan
pengganti atas jasa yang telah diberikan pada pihak lain atau majikan. Dengan
upah yang diterima, karyawan dapat menutup kebutuhan sehari-hari. Apabila
pendapatan karyawan rendah akan berakibat rendahnya produktivitas tenaga kerja.
Dengan demikian apabila perusahaan menginginkan karyawan dapat lebih giat dalam
bekerja, maka faktor upah harus diperhatikan.
Faktor lain yang juga mempengaruhi
produktivitas adalah absensi kerja. Faktor yang mempengaruhi absensi kerja
salah satunya adalah turunnya semangat kerja dart karyawan itu. Turunnya
semangat kerja dapat disebabkan karena ketidakpuasan, baik materiil misalnya
upah terlalu rendah maupun non materiil, misalnya lingkungan kerja. Apabila
atasan dapat mempengaruhi dan membina bawahannya melalui pendekatan dan
motivasi yang tepat, maka semangat kerja karyawan akan lebih baik, sehingga
akan sangat menguntungkan bagi tercapainya tujuan perusahaan.
Dengan rasa tanggung jawab yang
dibebankannya, maka karyawan akan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan
akan mentaati peraturan yang diberlakukan perusahaan dengan tertib dan lancar.
Menegakkan kedisiplinan karyawan sangatlah
perlu, karena akan mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu diperlukan
sangsi-sangsi dengan tindakan yang tegas dan adil. Selain itu juga diperlukan
jaminan kesejahteraan sosial bagi karyawan, karena dengan kelayakan mereka akan
tenang di dalam melaksanakan pekerjaannya.
Untuk mendorong semangat kerja karyawan agar
lebih giat dan produktif diperlukan juga upah lembur dan upah insenif. Dengan
upah lembur, pemberian upah insentif dan jaminan kesejahteraan sosial karyawan
dapat menunjukkan kemampuannya dalam menjalankan tugasnya dan meningkatkan
produktivitasnya dengan, baik.
PT. Menara Kartika Buana dalam usaha
meningkatkan produktivitas karyawannya memberikan upah lembur, pemberian upah
insentif dan kesejahteraan sosial sebagai pemenuhan kebutuhan yang dapat
menunjukkan tingkat kelayakan hidup. Dari latar belakang masalah tersebut di
muka, maka penulis mengambil judul: “PENGARUH
UPAH LEMBUR, UPAH INSENTIF DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA PADA PT. MENARA KARTIKA BUANA DI SURAKARTA”.
B.
Perumusan Masalah
Untuk mendorong semangat kerja bagi karyawan agar lebih giat dan
produktif, dengan ditunjukkan kemampuan karyawan dalam mengerjakan suatu pekerjaan
dan peningkatan produktivitas, perusahaan memperhatikan tingkat kelayakan hidup
karyawan dengan kebijaksanaan pemberian upah lembur, pemberian upah insentif
dan kesejahteraan sosial sebagai perlindungan keamanan, ekonomi dan memberikan
gairah kerja bagi karyawan.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
:
1.
Apakah upah lembur berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja ?
2.
Apakah pemberian upah insentif berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja ?
3.
Apakah kesejahteraan sosial berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja ?
4.
Apakah upah lembur mempunyai pengaruh yang paling
dominan terhadap produktivitas tenaga kerja ?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian
ini adalah :
- Untuk mengetahui seberapa besar produktivitas standar, besarnya upah lembur, pemberian upah insentif dan kesejahteraan sosial.
- Untuk mengetahui apakah dengan upah lembur, pemberian upah insentif dan kesejahteraan sosial itu berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja.
D.
Kegunaan
Penelitian
Adapun kegunaan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan manfaat bagi perusahaan, yaitu
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, sebagai bahan pertimbangan
oleh pimpinan perusahaan dalam menentukan upah lembur, pemberian insentif dan
kesejahteraan sosial.
2.
Perusahaan dapat menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan
masalah tenaga kerja dengan diketahuinya prestasi kerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito. 1979. Manajemen
Personalia Jakarta Ghalia Indonesia
Heidjrahman R. dan Suud Husnan 1990 Manajemen Personalia Yogyakarta BPED UGM
John Suprihanti 1984 Manajemen
Personalia Yogyakarta BPED UGM
Payaman J. Simajuntak 1985 Pengantar
Ekonomi Sumber Daya Manusia Jakarta BPED UI
Siagrian SP. 1987. Organisasi
kepemimpiann dan Perilaku Organisasi Jakarta : Gunung Agung
Djarwanto Ps. 1993 Statistik
Induktif Yogyakarta BPED UGM
T. Hani Handoko 1991 Manajemen
Produksi Jakarta : BPED UI
Sofyan Assuari 1980 Manajemen
Produksi Jakarta : BPED UI
Agus Ahyari 1982 Manajemen Produksi Yogyakarta BPED UGM
Sukanto Reksohadiprojo 1976 Manajemen
Produksi Yogyakarta : BPED UGM
Untuk mendapatkan file lengkap Hubungi/ sms ke HP 085725363887
Tidak ada komentar:
Posting Komentar