ABSTRAK
Dalam
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah cerita sendratari Ramayana
di pnggung Terbuka Roro Jonggrang dalam episode hanoman Obong. Sentral
permasalahan dalam penulisan ini adalah struketur dan tekstur cerita
sendtratari Hanoman Obong. Selama gunung memuncak tinggi dan sungai mengalir di
bumi, selama itulah kish Ramayana akan hidup terus sepanjang masa. Kata – kata
ini yang dilahirkan beratur tahun yang
lalu membuktikan kebenarannya dari jaman ke jaman sehingga sampai sekarang
kisah Ramayana masih hidup dan memberi hidup didalam masyaraka kita. Epos yang
abadi ini telah digubah dalam bentuk seni drama tari (sendtratari) dan untuk
pertama kali disajikan kepada dunia pada bulan Juli 1961, di Panggung Terbuka
Roro Jonggarng di Prambanan Jawa Tengah.
Sangat
tertarik dengan pementasan Sendratari Ramayana dan pernah ikut sebagai penari
Ramayana sehingga untuk melakukan pengamatan pementasan serta analisis terhadap
cerita Ramayana dalam episode Hanuman Obong. Analisis terhadap cerita lakonnya
penulis lakukan dengan menggunakan pendekatan struketural. Dengan pendekatan
ini dapat diketahui hubungan antara unsur – unsur yang membangun karya sastra.
Dari hubungan itu dapat diketahui kebulatan, keterpanduan serta keutuhan naskah
lakon. Analisis struktur tidak mementingkan salah satu unsurnya tetapi unsur –
unsur tersebut saling berhubungan antara unsur yang satu dengan lainnya. Dari
pengamatan pementasan penulis dapat memberikan analisis tekstur ada hubungan
yang serasi antara naskah lakond engan pementasan seperti penataan panggung,
tat arias (make up) yang saling berhubungan sehingga tercipta pementasan yang
baik.
Selayang
pandang mengamati public atau penonton yang menyaksikan pementasan. Agak
disayangkan karena kebanyakan dari penonton yang melihat adalah para wisatawan
manca Negara, sedangkan wisatawan domestiknya sangat sedikit. Pengamatan tetang
penonton tidak penulis bahasn karena akan menyimpang dari tujuan yang ingin
dicapai.
Pad aakhir
penulisan skripsi ini penulis mengambil kesimpulan bahwa pementasan Sendratari
Ramayana dlam Episode hanoman Obong merupakan karya tang berbobot dan bermutu.
Antara struktur dan tekstur terdapat suatu keseimbangan, keselarasan sehingga
menghasilkan sebuah pementasan yang baik. Mudah – mudahan pementasan ini
memberikan harapan dan panggilan bagi para penari dan pencipta seni drama tari
untuk memelihara dan mnejiwainya sehingga Sendratari Ramayana menjadi suatu
tradisi tahunan yang akan mejadi daya tarik bagi dunia.
Daftar Pustaka
A. Adjib Hamzah, 1985. Pengantar
Bermain Drama. CV Rosda.Bandung.
Bagong Kusdiarjo, 1981.Tentang Tari,
Nur Cahaya. Yogyakarta
Darsono, 1978. Pengantar Pengetahuan
dan Komposisi, Akademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta.
Edy Sedyawati, 1981. Pertumbuhan Seni
Pertunjukkan, Sinar Harapan, Jakarta.
Harymawan R.M.A., 1972, Diktat Dramaturgi,
Yayasan Keluarga, Jakarta.
-------------, 1986, Dramaturgi SV Rosda
bandung.
Iyus Rusliana, 1986, Pendidikan Seni
Tari, Angkasa, Bandung.
Jakob Sumarjo dan Saini KM., 1986, Apresiasi
Kesusasteraan, Gramedia Jakarta.
Koentjaraningrat, 1992, Kebudayaan
Mentalitas dan Pembangunan, PT. Gramedia Jakarta.
Lindsya Jennifer, 1991, Klasik-
kitseh konteporer Sebuah Studi Tentang Seni Petunjuk Jawa, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Luxemburg Jan Van, 1989, Pengantar
Ilmu Sastra, PT. Gramedia Jakarta.
Moleong Lexy J., 1989, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja
Rosda Karya, Bandung.
Panuti Sudjiman, 1988, Memahami
Cerita Rekaan, Pustaka Jaya, Jakarta.
Slamet BA, Diktat Pendidikan Seni Tari.
Soedarsono, 1984, Gamelan,
Drama Tari dan Komedi Jawa, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan
Nusantara (Javanologi), Direktorat Jendral Kebudayaan P dan K.
Sri Mulyono, 1988, Wayang
dan Karakter Manusia, CV Haji Masagung, Jakarta.
---------------, 1989. Wayang
dan Karakter Wanita, CV Haji Masagung, Jakarta.
---------------, 1989. Simbolis
dan Mistikisme dalam Wayang, CV Haji Masagung, Jakarta.
-------------, 1989. Wayang
asal usul Filsafat dan Masa Depannya, CV Haji Masagung, Jakarta.
Tambajong, Japi. 1981. Dasar-dasar
Dramaturgi, Pustaka Prima.
Tarigan, Henri Guntur.
1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Angkasa Bandung.
Tasman, 1974, Pengertian
Kata Sendratari, Akademi Seni Karawitan, Surakarta.
Taylor Loren E., 1988. Drama
dan Teater Remaja. PT. Haninda, Yogyakarta.
Teeuw A., 1988. Sastra
Dan Ilmu SastraPengantar Teori Sastra, Pustaka Jaya-Giri Mukti Pustaka
Jakarta.
Wellek Rene dan Warren
Austin. 1982. Teori Kesusastraan (Terjemahan dari Theory of Literatur),
PT. Gramedia Jakarta.
Pedoman Penulisan
Skripsi. 1985. Fakultas
Sastra Universitas Sebelas Maret.
KEMBALI KE HALAMAN AWAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar