ABSTRAK
Jumlah penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Indonesia
meningkat dari waktu ke waktu. Faktor yang menyebabkan peningkatan itu antara
lain adalah meningkatnya jurnlah penduduk yang merokok. Risiko PPOK meningkat
seiring dengan lamanya merokok dan jumlah batang rokok yang dihisap per hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian PPOK
berdasarkan derajat berat merokok.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross
sectionall. Subyek
penelitian adalah pasien rawat jalan dan rawat inap di Bagian Penyakit Paru
RSDM Surakarta dengan criteria perokok / mantan perokok. Sampel yang diperoleh
30 sampel yang terdiri dari 15 sampel PPOK (+) dan 15 sampel PPOK (-). Data
yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Chi Square lest menggunakan program SPSS 10,0 for windows 2000
dengan taraf signifikan 0,05.
Hasil perhitungan X2 dengan d.b=2 dan a = 0,05 adalah 1,763
sedangkan X2 tabel adalah 5,996 sehingga H0 diterima dan sebaliknya
H1 ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kejadian
PPOK berdasarkan derajat berat merokok.
Kata kunci : Penyakit Paru Obstruktif
Kronik - Derajat Berat Merokok
DAFTAR PUSTAKA
Abiyoso (2002). Diagnostik Dini Penyakit Paru
Obstruktif Kronik. Pertemuan Ilmiah Paru
Millenium. Surabaya. pp: 1-6.
Antonius Sianturi dan Faisal Yunus (1998). Bedah
Reduksi Volume Paru pada Penderita PPOK. Jurnal
Respirologi Indonesia, l8.pp: 111-122.
A.W. Pratiknya (1986). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. CV. Rajawali.
Jakarta. pp: 12-194.
Bhisma Murti (1996). Penerupan Metode Statislik Non-Parametrik dalam Ilmuilmu Kesehatan. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. pp: 28-51
Britton J, Jarvis M, Mc Neil A, Bates C,
Cuthbertson L, Godfrey C. Penanganan Adiksi Nikotin, 2002. http://www.pdpi.malang.com
Drastyawan, Aditarna, Yunus (2001). Pengaruh Asap
Rokok terhadap Saluran Napas. Jurnal RSUP
Persahabatan Jakarta. Vol L No. I Oktober 2001, p:33
E.Soeria Soemantli (1990). Bronkitis Kronik dan
Emfisema Paru, Dalam: Soeparmun
Sarwono Waspadji, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Balai Penerbit FK UI.
Jakarta.pp: 753-758.
Faisal Yunus (2000). Gambaran Penderita PPOK yang
Dirawat di Bagian Pulmonologi FK UI / SMF Paru RSUP Persahabatan. Am J Respir Indo. 20, pp:64-74
Faisal Yunus (2001). Rehabilitasi PPOK..jurnal Respirologi Indonesia, 21.pp:
138-140.
Fajriwan, Anwar Risuf (1999). Merokok Pasif Jurnal Respirologi Indonesia, 19.pp:
22-25.
Fletcher. RH, Fletcher SW, Wagner EH (1991).
Risiko. Sari Epidemiologi Klinik Ed
II. Gajah Mada University Press. Yogyakarta, pp: 131-132.
Fraser R.G, Pare J.P (1990). Chronic Obstructive
Pulmonary Disease, In: Diagnostic of
Disease of the Chest, 3th.ed,III W.B. Saunders Co. Philadelphia. pp:
2087-166.
Honig E.G, Ingrain R.H.Jr (1998). Cronic
Bronchitis, Emphysema, and Airways Obstruction, In: Harrison's Principles of Internal Medicine, 14th.ed, Vol.2. USA.
McGraw-Hill Companies, Inc. p: 1452.
Karnen Baratawidjaja (1990). Asma Bronkial, Dalam Soeparman-,Sarwono Wuspudji, Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid 11. Balai Penerbit FKUI, Jakarta. p: 30.
Muhammad Amin (2001). Patologi
dan Patogenesis PPOK. Ilmu Ilmiah Respologi 2001. Surakarta 24-25 Maret 2001, pp:
16M-18M.
Muhamad V.G, S. Sastromihardjo,
S.R Soedjarwo, T.S. Soelaryo (1995). Studi Cross Sectional, Dalam : Sudigdo
Sastroasmoro Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metodologi Klinis. Binarupa Aksara.
Jakarta. pp:66-7.
Nadel J.A (2000). Obstructive
Disease: General Principles and Diagnostic Approach, In: Mirrray J.f: Text Book
og Respirutory Medicine, Philadelphia, W.B. Saunders Co. p: 1178.
Nevins M.L. and Epstein S.K
(2001). Predictors of Outcome for Patiens With COPD Requiring Invasive
Mechanical Ventilation. Chest, 119.p: 1840.
Perhimpunan Dokter Pam
Indonesia (2000). PPOK, Tantangan dan Penatalaksanaan di Abad 2 1. Pertemuan
llmiah Khusus 2000.
Pratiwi (1998). Hubungan
Kebiasaan Merokok terhadap tingkat Kebersihan Mulut. kumpulan Naskah Temu Ilmiah
Nasional I, Jakarta, Gnip PT Kalbe Farina, pp:545-550.
Siregar et al.( 1984).
Kebiasaan Merokok pada Mahasiswa baru Universitas Sumatra Utara Medan. Majalah
Kedokteran Indonesia Vol 34 No 4, pp: 156-157.
Tim Kelompok Kerja PPOK PDPI
(2001). PPOK, Pedoman Diagnosis dan Penalataklaksanaan di Indonesia. Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia pp: 1-12.
Tjandra Y Aditarna (2001).
Masalah Merokok dan Penanggulangannya. Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta.pp:
1-19.
Tjandra Y Aditarna. Pam Kita
Masalah Kita, 2002. http://www.idionling.org
Wilson L M (1995). Penyakit
Pernapasan Obstruktif, Dalam: Price &- Wilson, Patofisiolugi- Konsep Klinis
Proses proses Penyakit, ed 4.
Buku 2. Penerbit BukuKedokteran EGC. Jakarta. pp: 688-693
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 085725363887
KEMBALI KE HALAMAN AWAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar