Pencarian

SELAMAT DATANG

Skripsi TA, Tesis, PTK merupakan salah satu tugas akhir dari setiap mahasiswa S1 maupun S2 dalam rangka memperoleh Gelar Kesarjanaan sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan harus dipertahankan kebenarannya di hadapan Team Penguji.
Skripsi TA, Tesis, PTK pengerjaannya bersifat individual dan tidak dibenarkan menjiplak atau plagiat milik orang lain. Saya sangat tidak mendukung PLAGIAT!!
Namun demikian tidak dpat dipungkiri adanya contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat memperlancar proses pengerjaan tugas tersebut, karena dengan adanya contoh Skripsi TA, Tesis, PTK yang sudah jadi mahasiswa bisa memperoleh gambaran tentang tugas yang sedang dikerjakannya dan juga bisa memperoleh inspirasi.
Disamping itu, contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat digunakan sebagai pijakan / dasar untuk melakukan penelitian lanjutan, sehingga akan dihasilkan Skripsi TA, Tesis, PTK yang lebih sempurna.

Atas dasar itulah, kami berusaha membantu rekan-rekan menyediakan contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dari berbagai jurusan.
Disini juga saya sediakan makalah dan juga ebook buku2 penunjang dalam pembuatan tugas yang bisa didownload secara GRATIS.

Selamat berselancar di Blog kami, semoga apa yang anda cari ada disini, dan tugas yang sedang anda kerjakan dapat selesai dengan lancar.

Bila Judul Skripsi yang anda cari tidak ada di Blog ini, silahkan tanyakan langsung dengan sms ke HP 0856 0196 7147


SALAM SUKSES BUAT ANDA.


Link-Link DOWNLOAD GRATIS berada menyebar di Seluruh Katalog dan terus bertambah.

Jumat, 20 Januari 2012

T-014: Studi Agama-Agama Dalam Pandangan Al-Qur'an

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Diskursus keagamaan dalam berbagai perspektifnya akhir­akhir ini terasa cukup mewarnai perkembangan dunia ilmu pe­ngetahuan. Fenomena itu cukup terasa oleh semaraknya berbagai forum diskusi keagamaan yang diselenggarakan oleh kaum intelektual, terutama di Indonesia. Mukti Ali, seorang Gurubesar dan perintis Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia, dalam sebuah tulisannya mengatakan bahwa kecenderungan itu menggejala di­karenakan oleh runtuhnya anggapan bahwa studi tentang agama sebagai suatu yang tidak ilmiah. Agama, menurut pandangan yang berkembang akhir-akhir ini, di samping mengandung doktrin-­doktrin keyakinan, juga berisi hal-hal yang bisa dikaji dan didekati secara ilmiah.[1]
Kecenderungan tersebut membawa akibat semakin terbuka­nya kajian keagamaan dari yang bersifat dogmatis apologis serta normatif menjadi kajian yang rasional empirik dan objektif, serta menghindari sikap apologi. Berbagai metode dan pendekatan pun semakin dikembangkan dalam studi agama sejalan dengan per­kembangan ilmu pengetahuan. Tema-tema kajian keagamaan juga semakin berkembang, bahkan memasuki bentuk-bentuk studi lintas disiplin. Di bidang metode dan pendekatan studi agama, misalnya, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pernah menyelenggara­kan seminar dengan mengangkat tema “Agama dan Masyarakat” yang di dalamnya dibahas tema-tema tentang metodologi studi agama, seperti Pendekatan Perbandingan terhadap Agama, Pendekatarc Filsafat terhadap Agama, Pendekatan Psikologi terhadap Agama, dan beberapa metode studi agama secara internal dari berbagai agama yang ada di Indonesia.[2] Dalam seminar menyambut 100 tahun Parlemen Agama-agama Sedunia dan Konggres Nasional I Agama­agama di Indonesia, juga dikaji berbagai pendekatan studi agama seperti dilakukan di Satya Wacana, tetapi lebih dititikberatkan dalam konteks keindonesiaan, dengan alternatif pendekatan lain, yaitu pendekatan antropologis (humanioris) dan pendekatan agamis.[3]
Berkembangnya metode dan pendekatan ilmiah dalam studi agama mengakibatkan munculnya dua kubu dalam studi agama. Satu aliran menekankan metode yang khas (baca: khas agama) atau disebut suigeneris dalam memahami agama. Di mana pendekatan itu bersifat tertutup (eksklusif), artinya sama sekali tidak dapat diban­dingkan atau dihubungkaitkan dengan metode-metode dalam ber­bagai bidang ilmu pengetahuan lainnya. Sementara aliran yang lain menyatakan bahwa metode yang sah untuk melakukan studi apapun hanyalah metode ilmiah (scientific).
Kata “ilmiah” di sini memiliki dua pengertian, arti sempit dan arti luas. Ilmiah dalam arti sempit, ialah metode yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu kealam­an, sedangkan yang dimaksud dengan arti luas ialah suatu prosedur yang bekerja dengan disiplin logis dan koheren dari premis-premis yang jelas. Di mana pada kedua metode tersebut terdapat ke­lemahan-kelemahan. Metode ilmiah (scientific), misalnya, memiliki kelemahan-kelemahan, seperti, seringkali tidak sesuai dengan persoalan (baca: agama) yang sedang diteliti, mengabaikan masalah-­masalah kepribadian dan hakekat nilai, dan mempelajari agama secara eksak dan mengesampingkan masalah-masalah metafisis. Untuk mengatasi kelemahan di atas, Joachim Wach mengajukan metode sintesis yang menuntut persyaratan-persyaratan, yaitu harus terpadu (unified) dan harus sesuai dengan agama yang diteliti.[4]
Mukti Ali, agaknya, sependapat dengan pandangan di atas. Sintesa dari dua aliran metode di atas menurut pandangannya beru­pa metode religio-scientific atau scientific cum doctrinair atau pun ilmiah agamis.[5]
Meskipun wacana keagamaan cukup mewarnai perkembangan ilmu pengetahuan dan memiliki perkembangan yang pesat secara metodologis, tetapi di dunia Islam studi agama dalam arti terbu­ka, yaitu studi antar agama, sebagaimana dikembangkan oleh Il­mu Perbandingan Agama belum menggembirakan. Bahkan semen­tara pihak melihatnya dengan penuh kecurigaan karena disiplin tersebut dipandang dari Barat, dan bukan dari Islam. Padahal, menurut Mukti Ali, bila dikaji secara historis, peletak dasar ilmu perbandingan agama justru dari kalangan Islam. Adalah Ali ibn Hazm al-Andalusi (994-1064) yang terkenal dengan kitabnya AI-Fasl fi al-Milal wa al-Ahwk' wa al-Nihal atau Muhammad Abd al-Karim al-Syahrastani (1071-1153) dengan kitabnya Al-Milal wa al-Nihal, to­koh-tokoh yang dipandang sebagai peletak dasar ilmu perban­dingan agama di dunia Islam.[6]
Djam'annuri dalam disertasinya menambahkan satu tokoh la­gi yang berperan sebagai peletak dasar studi agama ini, di samping
dua tokoh di atas, yaitu Al-Biruni (973-1048) yang dengan karya ter­kenalnya Tahqiq mit li al-Hind iuin Maqbulah fi al-'Aql aw Mardu­ dah.[7]
Sepeninggal tokoh-tokoh di atas, studi agama-agama di dunia Islam mengalami kemunduran bahkan kemandegan.[8] Sementara di belahan Barat berkembang pesat, sehingga seakan-akan disiplin ini berasal dari Barat, karena warna Barat sangat dominan dalam per­kembangan disiplin ini. Agaknya, itulah salah satu pangkal kecurigaan umat Islam terhadap studi agama-agama atau ilmu perbandingan agama selama ini.
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam, yang diyakini secara mutawatir sebagai wahyu Allah, dan petunjuk-Nya, ternyata ba­nyak memuat dan membahas agama-agama non Islam, baik dari segi ketuhanan (teologi), segi mu'amalah, moral dan kebudayaan.[9] Ini menunjukkan bahwa di dalam Al-Quran terdapat isyarat dan dorongan, bahkan arahan-arahan mengenai studi agama-agama se­bagaimana dimaksudkan di depan, setidak-tidaknya dalam tahap embrio dan masih tersebar dalam berbagai surat dan ayat, perlu dikaji lebih lanjut dan diadakan perumusan yang sistematis ber­dasarkan kaidah-kaidah keilmuan.
Dalam Al-Qur' an kata-kata kunci yang bekaitan erat dengan agama dapat diambil dari kata al-din, al-millah, al-syir'ah atau al­syari'alc, dan al-minhaj.
Kata al-din dengan berbagai derivasinya, dalam al-Qur' an ter­dapat pada 91 tempat.[10] Dari sekian ayat tersebut kata al-din dan pecahannya memiliki beragam makna sesuai dengan konteks ka­limatnya. (Lebih lanjut lihat Bab III) Sementara itu, menurut Indeks Al-Quran yang disusun menurut pilahan kata dalam bahasa In­donesia oleh Sukmajaya Asy'ari dan Rosy Yusuf, jumlah ayat Al-­Quran yang mengandung kata agama atau kata yang bermakna aga­ma ada 124 ayat.[11] Kata syari'ah dengan pecahannya terdapat pada 5 ayat, kata al-millah dengan pecahannya pula terdapat dalam 18 tempat (ayat) dan kata al-minhaj terdapat pada 1 tempat (ayat).[12]
Perbincangan mengenai agama dalam Al-Quran secara garis besar dalam dikelompokkan kepada makna agama menurut Al­Qur'an, tentang agama yang benar menurut Allah, keharusan mem­perjuangkan agama yang benar, kebebasan dalam beragama, agama-agama yang dibawa oleh para nabi dan rasul terdahulu, kesamaan missi semua agama yang dibawa oleh para nabi, agama­agama tradisi atau pagan, hubungan antara agama dan tema-tema lain, misalnya menyangkut kualitas keagamaan. Dengan kata lain meliputi makna agama sebagai keimanan (as a faith), sebagai per­ adaban (as a civilization) dan sebagai religi (as a religion).[13]
Studi ini memfokuskan ayat-ayat yang berkaitan dengan kaji­an berbagai agama dan hubungan antar agama, meskipun tetap akan melihat bagaimana pengertian konsep agama menurut Al­Quran.
Di antara ayat-ayat yang berbicara tentang agama-agama non Islam, baik dalam konteks pluralitas keagamaan maupun kon­teks hubungan dan dialog antar agama, misalnya:


Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Shabi'ah dan Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, serta mengerjakan arnal shalih, maka tidak ada kekhawatiran terhadap rnereka dan tidak pula mereka bersedih. (al­-Maidah/5: 69).[14]
Statemen sejenis terdapat pula pada ayat-ayat al-Baqarah/2:62, al-Hajj/22: 17, juga ayat-ayat yang berbicara tentang agama ha­nif, agama berhala dan sebagainya, semuanya itu menunjukkan ten­tang konsep pluralisme agama dalam Al-Qur' an.
Sementara statemen-statemen mengenai hubungan dan dialog antar agama dapat dilihat pada ayat-ayat berikut:

“Bagimu agamamu dan bagiku agamaku” (AI-Kafirun/109: 6).[15]


“Dan janganlah kalian berdebat dengan Ahlid Kitab kecuali dengan cara yang lebih baik, kecuali mereka berbuat zhalim kepadamu, dan katakanlah kepada mereka, kami beriman kepada (kitab) yang diturunkan kepada kami dan dan yang diturunkan kepada kalian, Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah Satu, dan kepada-Nyalah kami berserah diri” (Al-Ankabut/29: 46).[16]
Tentu masih banyak ayat-ayat yang bisa ditampilkan. Tetapi hal itu akan dilakukan pada pembahasan selanjutnya dari pene­litian ini. (lihat Bab III dan IV).
Berangkat dari persoalan-persoalan sebagaimana telah dike­mukakan, maka penelitian ini akan melakukan kajian mengenai Al-Qur'an dan Studi Agama-agama dengan pendekatan tematik (mawdu’i) untuk menguak paradigma studi agama-agama menurut Al-Qur' an.

B.     Batasan Konsep
Untuk memperjelas latar belakang masalah penelitian sebagai­mana telah diuraikan di atas, sebelum memasuki pokok masalah pe­nelitian ini, agaknya perlu dipertegas konsep-konsep yang diguna­kan dalam tema penelitian ini, termasuk definisi operasionalnya. Adapun konsep yang perlu dipertegas dalam penelitian ini ialah konsep studi agama atau studi agama-agama dan konsep Al-Qur'an.
  1. Studi Agama atau Studi Agama-agama
Konsep Studi Agama terdiri dari dua kata studi dan agama. Studi berarti pelajaran, penyelidikan, bahan pelajaran, belajar atau mempelajari dan menyelidiki.[17] Sehingga studi agama dapat dimak­nai sebagai pengkajian, penyelidikan dan penelitian tentang atau terhadap agama. Dalam arti yang lebih luas lagi dapat dimaknai dengan pembahasan atau perbincangan soal agama atau keagamaan. Studi agama ini lebih dipahami sebagai pengkajian dan penyelidikan atau penelitian terhadap agama atau agama-agama dengan berbagai pendekatan keilmuan, sebagaimana telah dikembangkan dalam ilmu agama atau ilmu perbandingan agama atau pun yang dikenal dengan istilah science of religions atau religionswissenschaft.[18]
  1. Al-Qur'an
Secara umum Al-Qur'an berarti kitab suci umat Islam yang di­yakini sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muham­mad SAW yang berfungsi sebagai petunjuk bagi seluruh umat ma­nusia. Namun, Al-Qur'an yang berfungsi sebagai petunjuk tersebut, ditengarai banyak mengandung isyarat-isyarat keilmuan, baik me­nyangkut etos keilmuan, sumber ilmu maupun dasar-dasar etik bagi pengembangan ilmu pengetahuan.[19]
Penelitian ini akan menguak lebih dalam bagaimana visi Al­Qur'an tentang studi agama-agama, sehingga dengannya akan dapat dirumuskan tentang karakteristik dan paradigma studi agama-­agama menurut pandangan Al-Qur' an, sebagai salah satu khazanah keilmuan baik dalam disiplin Islamic Studies maupun Religious Studies pada umumnya.

C.    Rumusan Masalah
Menilik latar belakang masalah sebagaimana tersebut di mu­ka, maka pertanyaan pokok yang ingin dijawab oleh penelitian ini adalah “Bagaimana paradigma studi agama-agama menurut Al­Quran?”
Dari pertanyaan pokok di atas, selanjutnya dirumuskan masa­lah-masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu:
  1. Makna dan konsepsi agama menurut Al-Qur'an
  2. Pengertian dan ruang lingkup  studi agama-agama dalam Al­Qur' an .
  3. Metode dan pendekatan yang digunakan Al-Qur'an dalam membahas agama-agama.
  4. Tujuan dan arti penting studi agama-agama menurut Al-Qur'an.

D.    Alasan dan Arti Penting Penelitian
Ada beberapa alasan yang menjadi pendorong penulis untuk mengangkat tema penelitian ini, yaitu:
Pertama, Indonesia, sebagai negara bangsa yang memiliki ber­bagai kemajemukan, baik dari segi bahasa, suku, budaya dan lebih-­lebih agama, sangat memerlukan stabilitas dalam hubungan antar suku, bahasa, budaya dan agama tersebut. Untuk itu studi agama­agama atau studi antar agama merupakan hal yang penting, karena dengan studi ini, masing-masing pemeluk agama di samping memahami agamanya sendiri juga memahami agama dan keyakinan orang lain, yang satu sama lain terdapat perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan. Dengan saling memahami dan mengerti persamaan dan perbedaan di antara mereka itu, pada gilirannya akan tumbuh sikap saling menghormati dan menghargai antar satu pemeluk agama dengan lainnya. Akhirnya lahirlah suasana kehidupan umat beragama yang rukun dan damai dalam kemajemukan itu.
Kedua, studi agama-agama yang dipandang kurang bergairah di kalangan Islam, karena adanya kecurigaan bahwa disiplin ini berasal dari Barat perlu segera dijawab. Maka dengan adanya studi tentang pandangan Al-Qur'an mengenai studi agama-agama diha­rapkan akan menjadi pendorong bagi berkembangkan disiplin ini, baik untuk kepentingan keilmuan secara umum, kepentingan studi Islam, maupun kepentingan sebagaimana dikemukakan dalam alasan pertama.
Ketiga, diharapkan studi ini sedikit banyak dapat ikut memperkaya khazanah keilmuan dalam disiplin ilmu agama atau studi agama-agama atau perbandingan agama di satu pihak, di pihak lain juga memberikan kontribusi bagi pengembangan studi Al-Quran, khususnya dalam kaitannya dengan kajian agama-agama, sebagaimana telah mulai dilakukan dalam kurikulum dan silabi taf­sir pada fakultas Ushuludin, khususnya jurusan atau program studi Perbandingan Agama. Juga dikembangkannya konsentrasi studi baru pada Program Pascasarjana di lingkungan IAIN, khususnya di Yogyakarta, yaitu konsentrasi Studi Hubungan Antar Agama-­agama.

E.     Kaitannya dengan Studi Sebelumnya
Kajian ini ingin melengkapi dan menyempurnakan khazanah studi agama-agama yang telah dilakukan oleh peneliti dan pengkaji terdahulu. Berikut ini ditunjukkan beberapa kajian dan penelitian tentang studi agama-agama yang telah dilakukan oleh pengkaji dan peneliti terdahulu, dan sisi atau perspektif kajian dan penelitian yang ingin penulis kembangkan karena penulis pandang belum dilakukan oleh pengkaji dan peneliti tersebut.
Beberapa kajian yang dikembangkan oleh A. Mukti Ali ten­tang metode dan sistem ilmu perbandingan agama meski terdapat visi Islam di dalamnya, seperti adanya sub tema “sikap seorang muslim terhadap agania lain” dan “guna dan faedah ilmu perbandingan bagi seorang muslim”, [20]terasa belum menggambarkan pandangan yang menyeluruh mengenai studi agama-agama menurut pandangan Al-Quran.
Begitu juga kajian yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang dise­but-sebut sebagai peletak dasar Ilmu Perbandingan Agama. Me­nurut Djam'annuri, tokoh Al-Biruni memfokuskan kajiannya pada tradisi keagamaan dan kebudayaan secara integral, mendalam dan komprehensif, empiris dan objektif. Sementara Ibnu Hazm al­Andalusi, yang hidup semasa dengan Al-Biruni, menganalisis aga­ma-agama yang dikenal pada masanya secara parsial berdasarkan pendekatan literalis, kritis, empiris dan objektif. Dan Syahrastani, yang lahir kemudian, meski hampir semasa dengan dua tokoh ter­dahulu, menguraikan semua agama yang dikenal pada masanya de­ngan menggunakan pendekatan historis, empiris dan tipologis.[21]
Sementara itu, banyak skripsi sarjana di Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin, terutama yang sempat penulis lacak di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UMS Surakarta, lebih banyak memusatkan kajiannya pada studi tentang agama tertentu baik dari segi doktrin, pemikiran, maupun pengalaman keagamaan lainnya atau berupa studi komparasi mengenai suatu masalah dalam suatu agama dengan agama lainnya. Misalnya tema-tema: konsep ke­tuhanan dalam Hindu, atau diperbandingkan dengan agama lain, persembahan menurut Kristen dan Budha, Wahyu menurut Islam dan Kristen dan sebagainya. Atau kalau tidak demikian, melakukan kajian terhadap komunitas keagamaan atau lembaga keagamaan de­ngan berbagai pendekatan, seperti antropologi, sosiologi, dan seba­gainya. Seperti tema-tema: Vihara Mendut dan Sosiobudaya Masyarakat Sekitar, Agama Jawa, Simbolisme Rumah Tradisional Jawa dan Pandangan Hidup Orang Jawa, dan sebagainya.
Demikian juga kajian terhadap Al-Quran yang dihubungan dengan kajian agama-agama masih bersifat parsial dan belum menggambarkan karakteristik studi agama-agama sebagaimana di­inginkan oleh penelitian ini. Misalnya tema-tema studi disekitar Ah­lul Kitab dalam Al Quran, Karakter Yahudi dalam Al-Quran, Isa menurut Al-Quran, Pluralisme Keagamaan dalam Al-Quran, Dialog Agama dalam Al-Quran dan sebagainya. Beberapa kitab tafsir tahlil memberikan penafsiran yang luas mengenai agama-agama yang dibahas oleh Al-Quran, seperti tafsir Al-Mardghi, Al-Mandr, juga Al­Kasysyaf, serta tafsir bahasa Indonesia yang terkenal, yaitu tafsir Departemen Agama (Al-Qur’an dan Tafsirnya) dan tafsir A1-Azhar. Baru-baru ini (1997) juga muncul buku yang sangat berharga bagi pengembangan studi ini, yaitu Quran, Liberation and Pluralisrn, karya Farid Esack. Karya ini banyak menyoroti perspektif Islam (dalam hal ini Quran, dengan berbagai interpretasinya) tentang hubungan antar agama-agama, yang dihubungkan dengan realitas sosial keagamaan di wilayah Afrika Selatan.[22]
Kajian-kajian tersebut belum menggambarkan secara utuh ten­tang paradigma dan karakteristik studi agama-agama dalam Al­-Qur'an, yang meliputi makna dan konsep agama, pengertian dan ruang lingkup studi agama, metode dan pendekatan studi agama dan tujuan studi agama-agama.
Dengan demikian, penelitian ini ingin menindak lanjuti apa yang telah ada dari kajian-kajian terdahulu, dengan tentunya menjadikan kajian-kajian tersebut sebagai dasar pijakan.

F.     Metode Penelitian
Penelitian ini mengambil bentuk studi kepustakaan (library research), oleh karena itu sumber datanya berupa buku-buku dan naskah-naskah yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan materi atau tema pembahasan, yaitu Studi Agama­-agama Menurut Al-Quran.
Sumber utama penelitian ini adalah:
  1. Mushaf Al-Quran dan kitab-kitab tafsir Al-Quran. Karena keterbatasan penulis, maka kitab-kitab tafsir yang dikaji dibatasi pada kitab-kitab yang banyak dikenal dan dikaji Indonesia, sekaligus agar kajian ini sesuai dengan alam pemikiran umat Islam Indonesia dalam memahami Al-Quran, yaitu Tafsir al­-Quran al-Azhim, karya Ibnu Katsir, Tafsir A1-Mardghi, karya Ahmad Musthafa al-Maraghi, Al-Quran dan Tafsirnya, Dewan Penyelenggara Pentafsir Al-Quran Depag. R.I. (Ketua: Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML). dan Tafsir Al-Azhar, karya Prof. Dr. Hamka. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan menengok kitab tafsir yang lain sebagai pelengkap atau penyempurna di mana perlu.
  2. Buku-buku kamus, mu'jam atau klasifikasi ayat-ayat dan kandungan Al-Quran, sehingga dapat ditemukan dan dikumpul­kan ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan tema pem­bahasan.
  3. Buku-buku, jurnal dan ensiklopedia tentang studi agama-agama, baik tentang penelitian agama, perbandingan agama, sejarah agama, sosiologi agama, antropologi agama, psikologi agama, dan buku-buku yang berbicara tentang pendekatan in­terdisipliner dalam memahami agama.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Metode utama yang digunakan untuk studi Al-Quran berupa metode tafsir mawdu' I (thematical exegesis methods). Sebagaimana pengertian yang diberikan oleh al-Farmawi, metode ini di­maksudkan untuk memperoleh jawaban Al-Quran akan suatu ma­salah yang dibahas,[23] dalam hal ini studi agama-agama. Dengan metode ini, ayat-ayat yang memiliki dan mengandung materi dan persoalan yang sama dikumpulkan dan diolah sehingga meng­hasilkan rumusan yang dapat memberikan jawaban yang utuh ter­hadap suatu masalah. Bantuan berbagai tafsir tahlili tetap sangat diperlukan.
Selebihnya, metode yang dipergunakan penelitian ini bersifat eklektis, yaitu campuran antara metode kualitatif (terutama verstehen) dan content analysis, yang dilandasi dengan cara berpikir deduktif-­induktif dan komparatif. Metode-metode tersebut, terutama, untuk mengkaji berbagai pemikiran tentang studi agama-agama yang se­lanjutnya dihubungkan dengan wacana Al-Quran yang dilakukan dengan metode mawdu’i di atas.

G.    Sistematika Penulisan
Untuk memenuhi kriteria penulisan ilmiah dan sekaligus mempermudah proses dan prosedur pemaparan hasil penelitian ini maka disusunlah sistematika atau kerangka penulisan sebagai beri­kut:

BAB I    PENDAHULUAN,
Bab ini memuat garis besar penelitian, baik dari segi peren­canaan, pelaksanaan maupun hasilnya, dengan kisi-kisi sebagai berikut: Latar Belakang. Masalah, Batasan Konsep, Rumusan Masalah, Alasan dan Arti Penting Penelitian, Keterkaitannya dengan Studi Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika penulisan.

BAB II   DESKRIPSI TEORITIK TENTANG STUDI AGAMA-AGAMA,
Bab memuat kajian teoritik tentang studi agama, dengan me­nelusuri berbagai kepustakaan mengenai studi agama-agama (study of religions atau religious studies). Kajian teoritik ini dimaksudkan untuk menjadi pisau bedah dan analisis terhadap data-data hasil penelitian. Kajian ini meliputi: Pengertian Studi Agama-agama, Pertumbuhan dan Perkembangannya, Objek dan Ruang Lingkup Studi Agama, Metodologi Studi Agama, Tujuan dan Signifikansi Studi Agama,

BAB III    TEMA POKOK STUDI AGAMA-AGAMA DALAM AL­QUR'AN.
Bab ini merupakan pembahasan topik inti tesis ini, yaitu mengenai pembahasan mengenai agama-agama, kenyataan plu­ralitas keberagamaan dan hubungan antara agama dalam pan­dangan Al-Qur'an. Kajian yang bersifat tematik ini mengambil kisi­kisi sebagai berikut: Kata Kunci Agama dan Pengertiannya dalam Al-Quran, Isyarat dan dorongan Al-Quran tentang Studi Agama­agama, Agama-agama yang disebut dalam Al-Quran, Pluralisme Keagamaan dalam Al-Quran, dan Hubungan dan Dialog Antar Agama menurut Al-Quran

BAB IV PARADIGMA AL-QURAN TENTANG STUDI AGAMA-AGAMA.
Bab ini merupakan bagian analisis yang penulis lakukan ter­hadap topik inti tesis dengan menggunakan kajian pada bab II (Deskripsi Teoritik tentang Studi Agama) sebagai pisau analisis dan bab III sebagai variabel lain yang menjadi setting di mana analisis dilakukan. Dari analisis tersebut kemudian akan diambil beberapa kesimpulan dan rekomendasi penelitian tesis ini, yang dituangkan pada bab terakhir (Penutup). Atas dasar itu, Bab ini mencoba me­nguraikan paradigma Al-Quran (dalam arti paradigma keilmuan yang ditonjolkan Al-Qurari) tentang studi agama-agama yang meliputi hal-hal berikut: Visi Al-Qur'an tentang Makna dan Konsep Agama, Visi Al-Qur' an tentang Pengertian dan Ruang lingkup Studi Agama-agama, Visi Al-Qur'an tentang Metode dan Pendekatan dalam Studi Agama-agama, dan Visi Al-Qur'an Tujuan dan Arti Penting Studi Agama.

BAB V   PENUTUP
Bab ini sebagai akhir dari karya ilmiah ini, yang memuat hasil akhir atas kajian-kajian yang telah dilakukan dalam bentuk: ke­simpulan-kesimpulan, baik kesimpulan yang bersifat teoritik, yang berada pada wilayah pure sciences maupun yang bersifat terapan yang berada pada wilayah applied sciences, kemudian diikuti dengan beberapa rekomendasi, dan kata akhir.



[1] A. Mukti Ali. “Penelitian Agama di Indonesia” dalam Mulyanto Sumardi (ed.) Penelitian Agama Masalah dan Pemikiran. (Jakarta: Sinar Harapan, 1982) p. 20
[2] Lihat Proposal dan Kumpulan Makalah Seminar “Agama dan Masyarakat” di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 25-29 Nopember 1992
[3] Kumpulan Makalah “100 tahun Parlemen Agama-agama Sedunia dan Konggres Nasional I Agama-agama di Indonesia” 11 - 12 Oktober 1993 di Yogyakarta.
[4] Joachim Wach. The Comparative Study of Religions. (Ed. Joseph M. Kitagawa). (New York and London: Columbia University Press, 1969 ) p. 14,
[5] A. Mukti Ali. limit Perbandingan Agama di Indonesia. (Bandung: Mizan, 1996) p. 79
[6] A. Mukti Ali. “Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia” dalam Burhanuddin Daya, Djam'annuri, et.al. (red.). Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia (Beberapa Permasalahan). (Jakarta: INIS, 1990) pp. 4-5
[7] Djam'annuri. Ibn Hazm (994-1064) Tentang Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Studi Kitab al-Fasl fi al-Milal wa al-Ahwa' wa al-Nihal). Ringkasan Disertasi Doktor MIN Sunan kalijaga Yogyakarta, 1996. p. 1
[8] A. Mukti Ali. “Ilmu ....” dalam Burhanuddin Dava. et.al. (red.). Ilmu Perbandingan Agama. p. 5.
[9] Choiruddin Hadhiri. Klasifikasi Kandungan Al-Ouran. (Jakarta: Gema Iasani Press, 1994) pp. viii – xix
[10] Muhammad Fuad Abd al-Baqy. Al-Mu jam al-Mufahras li Alfaz Al-Qur’n. (tk: Maktabah Dahlan, t.th) pp. 340-342
[11] Sukmajaya Asyarie dan Rosy Yusuf. Indeks Al-Ouran. (Bandung: Pustaka, 1984) pp. 2-3
[12] Muhammad Fuad Abd al-Baqi. Al-Mu jam... pp. 480; 849-50; 890
[13] Chairudin Hadiri. Klasiftkasi. pp. viii-xix
[14] A1-Qur’an dan Terjemahnya. (Jakarta: Depag. R.I., 1993) p. 172
[15] Ibid….p. 1112
[16] Ibid. p. 635
[17] John M. Echols dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. (Jakarta: Gramedia, 1984) p. 563
[18] A. Mukti Ali, Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia. pp. 13-14
[19] M.A. Fattah Santoso. “Ilmu dalam Pandangan Islam” dalam Akademika No. I/X/1992 p. 13
[20] A. Mukti Ali. Ilmu Perbandingan Agama (Sebuah Pembahasan tentang Metodos dan Sistima). (Yogyakarta: Nida, 1975) pp. 32-44
[21] Djam'annuri. Ibn Hazm. p. 1
[22] Farid Esack. Ouran, Liberation and Pluralism. (Oxford: Qneworld Publication, 1997). p. 14
[23] Abd al-Hay al-Farmawi. Al-Bidayah fi al-tafsir al Mawdfi'i. (Kairo: Maktabah Jumhuriyah, 1976) p. 52


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: Depag. R.I., 1993
Abduh, Muhammad. Risalah Tauhid. terj. Firdaus AN. Jakarta: Bulan Bin­tang, 1976
Abdullah, M. Amin. “Relevansi Studi Agama-agama dalam Milenium Keti­ga” dalam Jurnal Ulumrd Quran No. 5 VII/1997
_________. “Al-Quran dan Pluralisme” makalah Seminar Al-Quran dan Pluralisme Budaya, Universitas Muhammadivah Surakarya, 6 Januari 1997 (unpublished)
Ali, A. Mukti. Ilmu Perbandingan Agama: Sebuah Pembahasan tentang Meto­dos dan Sistima. Yogyakarta: Nida, 1975.
_________. Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia. Bandung: Mizan, 1996 A.
A. Hanafi,. Pengantar Teologi Islam. (Jakarta: Al-Husna, 1980 [?]) p. 14
Asy'ari, Musa. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Quran.Yogyakarta: Lesfi, 1992
Asyarie, Sukmajaya dan Rosy Yusuf. Indeks Al-Quran. Bandung: Pustaka, 1984.
Audah, Ali. Konkordansi Al-Quran. Jakarta: Litera Antar Nusa, 1991
Banawiratma, J.B., SJ. Ilmu Perbandingan Agama atau Ilmu Agama-agama?. makalah pada Seminar “Peringatan Seperempat Abad Ilmu Perban­dingan Agama di IAIN”, Yogyakarta, 1988.
Baqy, Muhammad Fuad Abd al. AI-Mu'jarrt al-Mufahras li Alfaz al-Qur'an. tk: Maktabah Dahlan, t.th
Berten, K., Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1996
Bolland, B.J. The Struggle of Islam in Modern Indonesia. The Hague: Martinus Nijhoff, 1971
Capps, Walter H. Religious Studies, The Making of a Discipline. (Minneapolis: Fortress Press, 1995
Darajat, Zakiah. et.al., Perbandingan Agama. Jakarta: Bumi Aksara,1996.
Daraz, Muhammad Abdullah. Al-Din Buhists Mumahhadah li Dirasah Tarickh al-Adydn. Kwait: Dar al-Qalam, 1974
Daya, Burhanuddin. Agama Yahudi. Yogyakarta: Bagus Arafah, 1982 
__________ et.al., Agama-agama Dunia. Yogyakarta: IAIN Suka Press, 1988
_________. , Djam'annuri, et.al. (red.). Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia (Beberapa Permasalahan). Jakarta: INIS, 1990
Dister, Nico Syukur, OFM. Pengantar Teologi. (Yogyakarta: Kanisius, 1994)
Djam'annuri. Ibn Hazm (994-1064) Tentang Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Studi Kitab al-Fasl fi al-Mil al ma al-Ahwd' wa al-Nihal). Diser­tasi Doktor IAIN Sunan kalijaga Yogyakarta, 1996
Echols, John M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1984
Eliade, Mircea. The Sacred and The Profane. New York: Harcourt Brace & Worl, Inc., 1959
 __________ (ed.). The Encyclopedia of Religion. New York: Macmilan Publishing, 1987
Esack, Farid. Quran, Liberation and Pluralism. Oxford: Qneworld Publication, 1997). p. 14
Gibb, H.A.R. et.al. Shorter Encyiclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1962
Farmawi, Abd al-Hay al. Al-Biddyah fi al-tafsir al-Mawdu'i. Kairo: Mak­tabah Jumhuriyah, 1976.
Hadhiri, Choiruddin. Klasifikasi Kandungan Al-Quran. Jakarta: Gema In­sani Press, 1994
Mulyanto Sumardi (ed.) Penelitian Agama Masalah dan Pemikiran. Jakarta: Sinar Harapan, 1982.
Hamilton, Edith. The Greek Way to Western Civilization. New York: Menter Book, 1942.
Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983
Hawwa, Said. Al-Islam: AI-Asl al-Tsalits. Dar Ihya al-Turats, 1981
Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: PP Muhammadiyah, 1983
Hosein, Ibrahim. et.al. Al-Quran dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama R.I., 1984
Ibnu Katsir, Imad al-Din Abu al-Fida Ismail. Tafsir al-Quran al-Azhim. Kuait: Jam'iyyah Ihya al-Turats, tth.
Ismail, Fatimah Ismail Muhammad. Al-Qur'dn wa al-Nazhr al-'Aqly. Hern­don: International Institute for Islamic Thought, 1993
Jumhana, Hana. Integrasi Psikologi dengan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pela­jar, 1997
Kumpulan Makalah “100 tahun Parlemen Agama-agama Sedunia dan Konggres Nasional I Agama-agama di Indonesia” 11 - 12 Oktober 1993 di Yogyakarta.
Koentowibisono. Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positivisme Auguste Comte. Yogyakarta: Gajahmada University Press, 1983
Kuntowidjoyo. “IImu Sosial Profetik” dalam Jurnal Ulumul Quran, No. 1 April-Juli 1989.
Ma'luf, Abu Louis al. Al-Munjid fi al-Lughalc zva al-A' ldm Beirut Dar al­Masyriq,1986     
Madjid, Nurcholish. Islam Doktriri dan Peradaban. Jakarta: Paramadina, 1994
 _________ . Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia. Jakarta: Paramadina, 1995
Mahzar, Armahedi. et.al (ed.), Islam dan Kebudayaan Indonesia Dulu, Kini dan Esok. Jakarta: Yayasan Festifal Istiqlal, 1991
Maraghi, Ahmad Musthafa, al. Tafsir al-Maraglci. tk. Dar al-Fikr, t.th.
Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1990
M. Thoyibi (ed). Filsafat ilmu dan Perkembangannya. Surakarta: UMS-Press, 1994
Munawwir, Ahmad Warson. AI-Munawuiir Kamus Arab Indonesia. Yogyakarta: PP. Krapyak, 1984 [?]
Nashori, Fuad. Psikologi Island: Agenda Menuju Aksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997
Nasution, Harun. Falsafat Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1973
 Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah dan Analisa Perbandingan. Jakarta: UI-Press, 1988
Ngemron, M. et.al. Psikologi Islam. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 1996
Pals, Daniel L. Seven Theories of Religion. New York, Oxford: Oxford Univer­sity Press, 1996
Poedjawijatna. Tahu dan Pengetahuan, Pengantar ke Ilmu dan Filsafat. Jakarta: Rineka Cipta, 1991
Pritchard, E.E. Evans. Teori-teori tentang Agama Primitif. Yogyakarta: PLP­SPM, 1984
Proposal dan Kumpulan Makalah Seminar “Agama dan Masyarakat” di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 25-29 Nopember 1992
Rahardjo, M. Dawam. Ensiklopedi Al-Quran: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep­konsep Kunci. Jakarta: Paramadina, 1996
Rahman, Fazlur. Major Themes of the Qur'an. (Tema-tema Pokok Al-Qur'an). terj. Anas Mahyuddin. Bandung: Pustaka, 1983
Rasjidi, M. Empat Kuliah Agama pada Perguruan Tinggi. Jakarta: Bulan Bin­tang, 1974
Romdhoni. Metodologi Ilmu Perbandingan Agama, Suatu Pengantar Awal. Jakarta: Rajawali, 1996
Rowi, M. Roem. “Pluralisme Agama dalam Perspektif Al-Quran” makalah dalam Seminar Islam dan Plirralisrrce Agama, UMS, Surakarta, 5 Juni 1997 (unpublished)
Sachedina, A. Aziz. “Kebebasan Nurani dan Agama dalam Al-Quran” dalam Frederick M. Deny (Ed.) Kebebasan Agama dan Hak-hak Asasi Manusia (Human Rights and Vie Conflict of Cultures: Western and Islamic Perspectives on Religious Liberty). Yogyakarta: Akademika dan Pustaka Pelajar, 1997
Santoso, M.A. Fattah. “Ilmu dalam Pandangan Islam” dalam Akademika No. 1/X/1992
Sastraprateja, M. Peran Ilmu Perbandingan Agama. makalah pada seminar “Peringatan Seperempat Abad IImu Perbandingan Agama di IAIN”, 1988.
Sayyid Qutub. Manhaj Hubungan Sosial Muslim Non Muslim. terj. Abu Fahmi Jakarta: Gema Insani Press, 1993
Shabuny, Muhammad 'Aly al-. Rawa' i' al-Bayicn Tafsir Aydt al-Ahkam min al­Qur' an. Beirut Dar al-Fikr, 1980
Shadr, M. Baqir al. Trend of History in Qur'an. terj. M.S. Nasrullah. Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993
Sharpe, Eric J. Comparative Religion: a History. London: Duck Worth, 1975
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan, 1997 Wawasan A1-Qur'an. Bandung: Mizan,1997
Shihab, Alwi. Islam Inkhcsif. Bandung: Mizan, 1997
Siddiqi, Mazheruddin. Konsep Al Qur’an tentang Sejarah. Jakarta: Pustaka Fir­daus, 1986
Sjadzali, Munawwir. “Sambutan Menteri Agama R.L” pada Pembukaan Seminar Peringatan Sepererrapat Abad Ilmu Perbandingan Agama di IAIN, 12-13 September 1988 di Yogyakarta.
Soenec, Jean. The Survival of the Pagan God. New York: Harper Torchbook, 1961
Thabary, Ibn Jarir al. J&mi' al-Bayan fl Tafsir al-Qur'dn. tk.: Dar al-Kutub al­Haditsah, t.th.
Waardenburg, Jacques. Classical Approaches to the Study of Religion: Aims, Methods and Theory of Research. Paris: Mouton-The Hage, 1973
Wach, Joachim. The Cornparative Study of Religion. (Ed. Joseph M. Kitaga­wa). New York and London: Columbia University Press, 1969.
Yahya, M. Zurkani. Teologi al-Ghazali Pendekatan Metodologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Zamakhsyari, Abu al-Qasim Jarullah Mahmud bin Umar Muhammad al. AI­Kasysyaf 'an Haqdiq Ghawarrtidh al-Tanzz^lwn 'Uyun al-Aqawt'T fi Wujuh al-Ta'wfl. Beirut Dar a1-Kutub al-'IImiyya,1995
Zindani, Abdul Majid Aziz al. et.al. Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah ten­tang Iptek. Jakata: Gema Insani Press, 1997

Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 085725363887    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar