BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diskursus
keagamaan dalam berbagai perspektifnya akhirakhir ini terasa cukup mewarnai
perkembangan dunia ilmu pengetahuan. Fenomena itu cukup terasa oleh semaraknya
berbagai forum diskusi keagamaan yang diselenggarakan oleh kaum intelektual,
terutama di Indonesia. Mukti Ali, seorang Gurubesar dan perintis Ilmu
Perbandingan Agama di Indonesia, dalam sebuah tulisannya mengatakan bahwa
kecenderungan itu menggejala dikarenakan oleh runtuhnya anggapan bahwa studi
tentang agama sebagai suatu yang tidak
ilmiah. Agama, menurut pandangan yang berkembang
akhir-akhir ini, di samping mengandung doktrin-doktrin keyakinan, juga berisi
hal-hal yang bisa dikaji dan didekati secara ilmiah.[1]
Kecenderungan
tersebut membawa akibat semakin terbukanya kajian keagamaan dari yang bersifat
dogmatis apologis serta normatif menjadi kajian yang rasional empirik dan
objektif, serta menghindari sikap apologi. Berbagai metode dan pendekatan pun
semakin dikembangkan dalam studi agama sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Tema-tema kajian keagamaan juga semakin berkembang, bahkan
memasuki bentuk-bentuk studi lintas disiplin. Di bidang metode dan pendekatan
studi agama, misalnya, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pernah
menyelenggarakan seminar dengan mengangkat tema “Agama dan Masyarakat” yang di dalamnya dibahas tema-tema
tentang metodologi studi agama, seperti Pendekatan Perbandingan terhadap
Agama, Pendekatarc Filsafat terhadap Agama, Pendekatan Psikologi terhadap Agama, dan beberapa metode studi
agama secara internal dari berbagai agama yang ada di Indonesia.[2]
Dalam seminar menyambut 100 tahun Parlemen Agama-agama Sedunia dan Konggres
Nasional I Agamaagama di Indonesia, juga dikaji berbagai pendekatan studi
agama seperti dilakukan di Satya Wacana, tetapi lebih dititikberatkan dalam
konteks keindonesiaan, dengan alternatif pendekatan lain, yaitu pendekatan
antropologis (humanioris) dan
pendekatan agamis.[3]
Berkembangnya
metode dan pendekatan ilmiah dalam studi agama mengakibatkan munculnya dua kubu
dalam studi agama. Satu aliran menekankan metode yang khas (baca: khas agama)
atau disebut suigeneris dalam
memahami agama. Di mana pendekatan itu bersifat tertutup (eksklusif), artinya sama sekali tidak dapat dibandingkan atau
dihubungkaitkan dengan metode-metode dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan
lainnya. Sementara aliran yang lain menyatakan bahwa metode yang sah untuk melakukan studi apapun
hanyalah metode ilmiah (scientific).
Kata “ilmiah”
di sini memiliki dua pengertian, arti sempit dan arti luas. Ilmiah dalam arti
sempit, ialah metode yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu kealaman, sedangkan
yang dimaksud dengan arti luas ialah suatu prosedur yang bekerja dengan
disiplin logis dan koheren dari premis-premis yang jelas. Di mana pada kedua
metode tersebut terdapat kelemahan-kelemahan. Metode ilmiah (scientific), misalnya,
memiliki kelemahan-kelemahan, seperti, seringkali tidak sesuai dengan persoalan
(baca: agama) yang sedang diteliti, mengabaikan masalah-masalah kepribadian dan
hakekat nilai, dan mempelajari agama secara eksak dan mengesampingkan
masalah-masalah metafisis. Untuk mengatasi kelemahan di atas, Joachim Wach
mengajukan metode sintesis yang menuntut
persyaratan-persyaratan, yaitu harus terpadu (unified) dan harus sesuai dengan agama yang diteliti.[4]
Mukti Ali,
agaknya, sependapat dengan pandangan di atas. Sintesa dari dua aliran metode di
atas menurut pandangannya berupa metode religio-scientific atau scientific cum doctrinair atau pun ilmiah agamis.[5]
Meskipun
wacana keagamaan cukup mewarnai perkembangan ilmu pengetahuan dan memiliki
perkembangan yang pesat secara metodologis, tetapi di dunia Islam studi agama
dalam arti terbuka, yaitu studi antar agama, sebagaimana dikembangkan oleh Ilmu
Perbandingan Agama belum menggembirakan. Bahkan sementara pihak melihatnya
dengan penuh kecurigaan karena disiplin tersebut dipandang dari Barat, dan
bukan dari Islam. Padahal, menurut Mukti Ali, bila dikaji secara historis,
peletak dasar ilmu perbandingan agama justru dari kalangan Islam. Adalah Ali
ibn Hazm al-Andalusi (994-1064) yang terkenal dengan kitabnya AI-Fasl fi al-Milal wa al-Ahwk' wa
al-Nihal atau Muhammad Abd al-Karim al-Syahrastani (1071-1153)
dengan kitabnya Al-Milal wa al-Nihal, tokoh-tokoh yang dipandang sebagai peletak dasar ilmu perbandingan
agama di dunia Islam.[6]
Djam'annuri
dalam disertasinya menambahkan satu tokoh lagi yang berperan sebagai peletak
dasar studi agama ini, di samping
dua tokoh di atas, yaitu Al-Biruni (973-1048) yang dengan karya terkenalnya Tahqiq mit li al-Hind iuin Maqbulah fi al-'Aql aw Mardu dah.[7]
dua tokoh di atas, yaitu Al-Biruni (973-1048) yang dengan karya terkenalnya Tahqiq mit li al-Hind iuin Maqbulah fi al-'Aql aw Mardu dah.[7]
Sepeninggal
tokoh-tokoh di atas, studi agama-agama di dunia Islam mengalami kemunduran
bahkan kemandegan.[8]
Sementara di belahan Barat berkembang pesat, sehingga seakan-akan disiplin ini
berasal dari Barat, karena warna Barat sangat dominan dalam perkembangan
disiplin ini. Agaknya, itulah salah satu pangkal kecurigaan umat Islam terhadap
studi agama-agama atau ilmu perbandingan agama selama ini.
Al-Quran
sebagai kitab suci umat Islam, yang diyakini
secara mutawatir sebagai wahyu Allah, dan petunjuk-Nya, ternyata banyak memuat
dan membahas agama-agama non Islam, baik dari segi ketuhanan (teologi), segi
mu'amalah, moral dan kebudayaan.[9]
Ini menunjukkan bahwa di dalam Al-Quran terdapat isyarat dan dorongan, bahkan
arahan-arahan mengenai studi agama-agama sebagaimana dimaksudkan di depan,
setidak-tidaknya dalam tahap embrio dan masih tersebar dalam berbagai surat dan
ayat, perlu dikaji lebih lanjut dan diadakan perumusan yang sistematis berdasarkan
kaidah-kaidah keilmuan.
Dalam
Al-Qur' an kata-kata kunci yang bekaitan erat dengan agama dapat diambil dari
kata al-din, al-millah, al-syir'ah
atau alsyari'alc, dan
al-minhaj.
Kata al-din dengan berbagai derivasinya, dalam
al-Qur' an terdapat pada 91 tempat.[10]
Dari sekian ayat tersebut kata al-din
dan pecahannya memiliki beragam makna sesuai dengan konteks kalimatnya. (Lebih
lanjut lihat Bab III) Sementara itu, menurut Indeks Al-Quran yang disusun
menurut pilahan kata dalam bahasa Indonesia oleh Sukmajaya Asy'ari dan Rosy
Yusuf, jumlah ayat Al-Quran yang mengandung kata agama atau kata yang bermakna
agama ada 124 ayat.[11]
Kata syari'ah dengan pecahannya
terdapat pada 5 ayat, kata al-millah dengan pecahannya pula terdapat dalam 18 tempat (ayat) dan kata
al-minhaj terdapat pada
1 tempat (ayat).[12]
Perbincangan
mengenai agama dalam Al-Quran secara garis besar dalam dikelompokkan kepada
makna agama menurut AlQur'an, tentang agama yang benar menurut Allah,
keharusan memperjuangkan agama yang benar, kebebasan dalam beragama, agama-agama
yang dibawa oleh para nabi dan rasul terdahulu, kesamaan missi semua agama yang
dibawa oleh para nabi, agamaagama tradisi atau pagan, hubungan antara agama
dan tema-tema lain, misalnya menyangkut kualitas keagamaan. Dengan kata lain
meliputi makna agama sebagai keimanan (as
a faith), sebagai per adaban (as
a civilization) dan sebagai religi (as a religion).[13]
Studi ini
memfokuskan ayat-ayat yang berkaitan dengan kajian berbagai agama dan hubungan
antar agama, meskipun tetap akan melihat bagaimana pengertian konsep agama
menurut AlQuran.
Di antara
ayat-ayat yang berbicara tentang agama-agama non Islam, baik dalam konteks
pluralitas keagamaan maupun konteks hubungan dan dialog antar agama, misalnya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang
Yahudi, Shabi'ah dan Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada
Allah dan hari Akhir, serta mengerjakan arnal shalih, maka tidak ada
kekhawatiran terhadap rnereka dan tidak pula mereka bersedih. (al-Maidah/5:
69).[14]
Statemen
sejenis terdapat pula pada ayat-ayat al-Baqarah/2:62, al-Hajj/22: 17, juga
ayat-ayat yang berbicara tentang agama hanif, agama berhala dan sebagainya,
semuanya itu menunjukkan tentang konsep pluralisme agama dalam Al-Qur' an.
Sementara
statemen-statemen mengenai hubungan dan dialog antar agama dapat dilihat pada
ayat-ayat berikut:
“Bagimu
agamamu dan bagiku agamaku” (AI-Kafirun/109: 6).[15]
“Dan janganlah kalian berdebat dengan Ahlid Kitab kecuali
dengan cara yang lebih baik, kecuali mereka berbuat zhalim kepadamu, dan
katakanlah kepada mereka, kami beriman kepada (kitab) yang diturunkan kepada
kami dan dan yang diturunkan kepada kalian, Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah
Satu, dan kepada-Nyalah kami berserah diri” (Al-Ankabut/29: 46).[16]
Tentu masih
banyak ayat-ayat yang bisa ditampilkan. Tetapi hal itu akan dilakukan pada
pembahasan selanjutnya dari penelitian ini. (lihat Bab III dan IV).
Berangkat
dari persoalan-persoalan sebagaimana telah dikemukakan, maka penelitian ini
akan melakukan kajian mengenai Al-Qur'an dan Studi Agama-agama dengan
pendekatan tematik (mawdu’i) untuk
menguak paradigma studi agama-agama menurut Al-Qur' an.
B. Batasan Konsep
Untuk
memperjelas latar belakang masalah penelitian sebagaimana telah diuraikan di
atas, sebelum memasuki pokok masalah penelitian ini, agaknya perlu dipertegas
konsep-konsep yang digunakan dalam tema penelitian ini, termasuk definisi
operasionalnya. Adapun konsep yang perlu dipertegas dalam penelitian ini ialah
konsep studi agama atau studi agama-agama dan konsep Al-Qur'an.
- Studi Agama atau Studi Agama-agama
Konsep
Studi Agama terdiri dari dua kata studi dan agama. Studi
berarti pelajaran, penyelidikan, bahan pelajaran, belajar atau mempelajari dan
menyelidiki.[17] Sehingga
studi agama dapat dimaknai sebagai pengkajian, penyelidikan dan penelitian
tentang atau terhadap agama. Dalam arti yang lebih luas lagi dapat dimaknai dengan
pembahasan atau perbincangan soal agama atau keagamaan. Studi agama ini lebih
dipahami sebagai pengkajian dan penyelidikan atau penelitian terhadap agama
atau agama-agama dengan berbagai pendekatan keilmuan, sebagaimana telah
dikembangkan dalam ilmu agama atau ilmu perbandingan agama atau pun yang dikenal dengan istilah science
of religions atau religionswissenschaft.[18]
- Al-Qur'an
Secara umum
Al-Qur'an berarti kitab suci umat Islam yang diyakini sebagai wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berfungsi sebagai petunjuk bagi
seluruh umat manusia. Namun, Al-Qur'an yang
berfungsi sebagai petunjuk tersebut, ditengarai banyak mengandung
isyarat-isyarat keilmuan, baik menyangkut etos keilmuan, sumber ilmu maupun
dasar-dasar etik bagi pengembangan ilmu pengetahuan.[19]
Penelitian
ini akan menguak lebih dalam bagaimana visi AlQur'an tentang studi
agama-agama, sehingga dengannya akan dapat dirumuskan tentang karakteristik dan
paradigma studi agama-agama menurut pandangan Al-Qur' an, sebagai salah satu
khazanah keilmuan baik dalam disiplin Islamic Studies maupun Religious
Studies pada umumnya.
C. Rumusan Masalah
Menilik
latar belakang masalah sebagaimana tersebut di muka, maka pertanyaan pokok
yang ingin dijawab oleh penelitian ini adalah “Bagaimana paradigma studi
agama-agama menurut AlQuran?”
Dari
pertanyaan pokok di atas, selanjutnya dirumuskan masalah-masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini, yaitu:
- Makna dan konsepsi agama menurut Al-Qur'an
- Pengertian dan ruang lingkup studi agama-agama dalam AlQur' an .
- Metode dan pendekatan yang digunakan Al-Qur'an dalam membahas agama-agama.
- Tujuan dan arti penting studi agama-agama menurut Al-Qur'an.
D. Alasan dan Arti Penting Penelitian
Ada
beberapa alasan yang menjadi pendorong penulis untuk mengangkat tema penelitian
ini, yaitu:
Pertama, Indonesia, sebagai negara bangsa yang
memiliki berbagai kemajemukan, baik dari segi bahasa, suku, budaya dan lebih-lebih
agama, sangat memerlukan stabilitas dalam hubungan antar suku, bahasa, budaya
dan agama tersebut. Untuk itu studi agamaagama atau studi antar agama
merupakan hal yang penting, karena dengan studi ini, masing-masing pemeluk agama
di samping memahami agamanya sendiri juga memahami agama dan keyakinan orang
lain, yang satu sama lain terdapat perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan.
Dengan saling memahami dan mengerti persamaan dan perbedaan di antara mereka
itu, pada gilirannya akan tumbuh sikap saling menghormati dan menghargai antar
satu pemeluk agama dengan lainnya. Akhirnya lahirlah suasana kehidupan umat
beragama yang rukun dan damai dalam kemajemukan itu.
Kedua, studi agama-agama yang dipandang kurang bergairah di kalangan Islam, karena adanya
kecurigaan bahwa disiplin ini berasal dari Barat perlu segera dijawab. Maka
dengan adanya studi tentang pandangan Al-Qur'an mengenai studi agama-agama diharapkan
akan menjadi pendorong bagi berkembangkan disiplin ini, baik untuk kepentingan
keilmuan secara umum, kepentingan studi Islam, maupun kepentingan sebagaimana
dikemukakan dalam alasan pertama.
Ketiga, diharapkan studi ini sedikit banyak dapat
ikut memperkaya khazanah keilmuan dalam disiplin ilmu agama atau studi
agama-agama atau perbandingan agama di satu pihak, di pihak lain juga
memberikan kontribusi bagi pengembangan studi Al-Quran, khususnya dalam
kaitannya dengan kajian agama-agama, sebagaimana telah mulai dilakukan dalam
kurikulum dan silabi tafsir pada fakultas Ushuludin, khususnya jurusan atau
program studi Perbandingan Agama. Juga dikembangkannya konsentrasi studi baru
pada Program Pascasarjana di lingkungan IAIN, khususnya di Yogyakarta, yaitu
konsentrasi Studi Hubungan Antar Agama-agama.
E.
Kaitannya
dengan Studi Sebelumnya
Kajian ini
ingin melengkapi dan menyempurnakan khazanah studi agama-agama yang telah dilakukan oleh peneliti
dan pengkaji terdahulu. Berikut ini ditunjukkan beberapa kajian dan penelitian
tentang studi agama-agama yang telah dilakukan oleh pengkaji dan peneliti
terdahulu, dan sisi atau perspektif kajian dan penelitian yang ingin penulis
kembangkan karena penulis pandang belum dilakukan oleh pengkaji dan peneliti
tersebut.
Beberapa
kajian yang dikembangkan oleh A. Mukti Ali tentang metode dan sistem ilmu
perbandingan agama meski terdapat visi Islam di dalamnya, seperti adanya sub
tema “sikap seorang muslim terhadap agania lain” dan “guna dan faedah ilmu
perbandingan bagi seorang muslim”, [20]terasa
belum menggambarkan pandangan yang menyeluruh mengenai studi agama-agama
menurut pandangan Al-Quran.
Begitu juga
kajian yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang
disebut-sebut sebagai peletak dasar Ilmu Perbandingan Agama. Menurut
Djam'annuri, tokoh Al-Biruni memfokuskan kajiannya pada tradisi keagamaan dan
kebudayaan secara integral, mendalam dan komprehensif, empiris dan objektif.
Sementara Ibnu Hazm alAndalusi, yang hidup semasa dengan Al-Biruni,
menganalisis agama-agama yang dikenal pada masanya secara parsial berdasarkan
pendekatan literalis, kritis, empiris dan objektif. Dan Syahrastani, yang lahir
kemudian, meski hampir semasa dengan dua tokoh terdahulu, menguraikan semua
agama yang dikenal pada masanya dengan menggunakan pendekatan historis,
empiris dan tipologis.[21]
Sementara
itu, banyak skripsi sarjana di Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin,
terutama yang sempat penulis lacak di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UMS
Surakarta, lebih banyak memusatkan kajiannya pada studi tentang agama tertentu
baik dari segi doktrin, pemikiran, maupun pengalaman keagamaan lainnya atau
berupa studi komparasi mengenai suatu masalah dalam suatu agama dengan agama
lainnya. Misalnya tema-tema: konsep ketuhanan dalam Hindu, atau
diperbandingkan dengan agama lain, persembahan menurut Kristen dan Budha, Wahyu
menurut Islam dan Kristen dan sebagainya. Atau kalau tidak demikian, melakukan
kajian terhadap komunitas keagamaan atau lembaga keagamaan dengan berbagai
pendekatan, seperti antropologi, sosiologi, dan sebagainya. Seperti tema-tema:
Vihara Mendut dan Sosiobudaya Masyarakat Sekitar, Agama Jawa, Simbolisme Rumah
Tradisional Jawa dan Pandangan Hidup Orang Jawa, dan sebagainya.
Demikian
juga kajian terhadap Al-Quran yang dihubungan dengan kajian agama-agama masih
bersifat parsial dan belum menggambarkan karakteristik studi agama-agama
sebagaimana diinginkan oleh penelitian ini. Misalnya tema-tema studi disekitar
Ahlul Kitab dalam Al Quran, Karakter Yahudi dalam Al-Quran, Isa menurut
Al-Quran, Pluralisme Keagamaan dalam Al-Quran, Dialog Agama dalam Al-Quran dan
sebagainya. Beberapa kitab tafsir
tahlil memberikan penafsiran yang luas mengenai agama-agama yang dibahas
oleh Al-Quran, seperti tafsir Al-Mardghi, Al-Mandr, juga AlKasysyaf, serta tafsir bahasa Indonesia yang terkenal, yaitu tafsir Departemen Agama (Al-Qur’an dan Tafsirnya) dan
tafsir A1-Azhar. Baru-baru
ini (1997) juga muncul buku yang sangat berharga bagi pengembangan studi ini,
yaitu Quran, Liberation and
Pluralisrn, karya Farid Esack. Karya ini banyak menyoroti perspektif
Islam (dalam hal ini Quran, dengan berbagai interpretasinya) tentang hubungan
antar agama-agama, yang dihubungkan dengan realitas sosial keagamaan di wilayah
Afrika Selatan.[22]
Kajian-kajian
tersebut belum menggambarkan secara utuh tentang paradigma dan karakteristik
studi agama-agama dalam Al-Qur'an, yang meliputi makna dan konsep agama,
pengertian dan ruang lingkup studi agama, metode dan pendekatan studi agama dan
tujuan studi agama-agama.
Dengan
demikian, penelitian ini ingin menindak lanjuti apa yang telah ada dari
kajian-kajian terdahulu, dengan tentunya menjadikan kajian-kajian tersebut
sebagai dasar pijakan.
F.
Metode
Penelitian
Penelitian
ini mengambil bentuk studi kepustakaan (library
research), oleh karena itu sumber datanya berupa buku-buku dan
naskah-naskah yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan materi
atau tema pembahasan, yaitu Studi Agama-agama Menurut Al-Quran.
Sumber
utama penelitian ini adalah:
- Mushaf Al-Quran dan kitab-kitab tafsir Al-Quran. Karena keterbatasan penulis, maka kitab-kitab tafsir yang dikaji dibatasi pada kitab-kitab yang banyak dikenal dan dikaji Indonesia, sekaligus agar kajian ini sesuai dengan alam pemikiran umat Islam Indonesia dalam memahami Al-Quran, yaitu Tafsir al-Quran al-Azhim, karya Ibnu Katsir, Tafsir A1-Mardghi, karya Ahmad Musthafa al-Maraghi, Al-Quran dan Tafsirnya, Dewan Penyelenggara Pentafsir Al-Quran Depag. R.I. (Ketua: Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML). dan Tafsir Al-Azhar, karya Prof. Dr. Hamka. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan menengok kitab tafsir yang lain sebagai pelengkap atau penyempurna di mana perlu.
- Buku-buku kamus, mu'jam atau klasifikasi ayat-ayat dan kandungan Al-Quran, sehingga dapat ditemukan dan dikumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan tema pembahasan.
- Buku-buku, jurnal dan ensiklopedia tentang studi agama-agama, baik tentang penelitian agama, perbandingan agama, sejarah agama, sosiologi agama, antropologi agama, psikologi agama, dan buku-buku yang berbicara tentang pendekatan interdisipliner dalam memahami agama.
Adapun
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Metode
utama yang digunakan untuk studi Al-Quran berupa metode tafsir mawdu' I (thematical
exegesis methods). Sebagaimana
pengertian yang diberikan oleh al-Farmawi, metode ini dimaksudkan untuk
memperoleh jawaban Al-Quran akan suatu masalah yang dibahas,[23]
dalam hal ini studi agama-agama. Dengan metode ini, ayat-ayat yang memiliki dan
mengandung materi dan persoalan yang sama dikumpulkan dan diolah sehingga menghasilkan
rumusan yang dapat memberikan
jawaban yang utuh terhadap suatu masalah. Bantuan berbagai tafsir tahlili
tetap sangat diperlukan.
Selebihnya,
metode yang dipergunakan penelitian ini bersifat eklektis, yaitu campuran antara metode
kualitatif (terutama verstehen)
dan content analysis,
yang dilandasi dengan cara berpikir deduktif-induktif dan komparatif.
Metode-metode tersebut, terutama, untuk mengkaji berbagai pemikiran tentang
studi agama-agama yang selanjutnya dihubungkan dengan wacana Al-Quran yang
dilakukan dengan metode mawdu’i
di atas.
G.
Sistematika
Penulisan
Untuk
memenuhi kriteria penulisan ilmiah dan sekaligus mempermudah proses dan
prosedur pemaparan hasil penelitian ini maka disusunlah sistematika atau
kerangka penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN,
Bab ini
memuat garis besar penelitian, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan maupun
hasilnya, dengan kisi-kisi sebagai berikut: Latar Belakang. Masalah, Batasan
Konsep, Rumusan Masalah, Alasan dan Arti Penting Penelitian, Keterkaitannya
dengan Studi Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika penulisan.
BAB II DESKRIPSI TEORITIK
TENTANG STUDI AGAMA-AGAMA,
Bab memuat
kajian teoritik tentang studi agama, dengan menelusuri berbagai kepustakaan
mengenai studi agama-agama (study
of religions atau religious studies). Kajian teoritik ini dimaksudkan untuk menjadi pisau bedah dan
analisis terhadap data-data hasil penelitian. Kajian ini meliputi: Pengertian
Studi Agama-agama, Pertumbuhan dan Perkembangannya, Objek dan Ruang Lingkup
Studi Agama, Metodologi Studi Agama, Tujuan dan Signifikansi Studi Agama,
BAB III TEMA POKOK STUDI AGAMA-AGAMA DALAM ALQUR'AN.
Bab ini
merupakan pembahasan topik inti tesis ini, yaitu mengenai pembahasan mengenai
agama-agama, kenyataan pluralitas keberagamaan dan hubungan antara agama dalam
pandangan Al-Qur'an. Kajian yang bersifat tematik ini mengambil kisikisi
sebagai berikut: Kata Kunci Agama dan Pengertiannya dalam Al-Quran, Isyarat dan
dorongan Al-Quran tentang Studi Agamaagama, Agama-agama yang disebut dalam Al-Quran, Pluralisme
Keagamaan dalam Al-Quran, dan Hubungan dan Dialog Antar Agama menurut Al-Quran
BAB IV PARADIGMA AL-QURAN TENTANG
STUDI AGAMA-AGAMA.
Bab ini
merupakan bagian analisis yang penulis lakukan terhadap topik inti tesis
dengan menggunakan kajian pada bab II (Deskripsi Teoritik tentang Studi Agama)
sebagai pisau analisis dan bab III sebagai variabel lain yang menjadi setting di mana analisis dilakukan.
Dari analisis tersebut kemudian akan diambil beberapa kesimpulan dan
rekomendasi penelitian tesis ini, yang
dituangkan pada bab terakhir (Penutup). Atas dasar itu, Bab ini mencoba
menguraikan paradigma Al-Quran (dalam arti paradigma keilmuan yang ditonjolkan
Al-Qurari) tentang studi agama-agama yang meliputi hal-hal berikut: Visi
Al-Qur'an tentang Makna dan Konsep Agama, Visi Al-Qur' an tentang Pengertian
dan Ruang lingkup Studi Agama-agama, Visi Al-Qur'an tentang Metode dan
Pendekatan dalam Studi Agama-agama, dan Visi Al-Qur'an Tujuan dan Arti Penting
Studi Agama.
BAB V PENUTUP
Bab ini
sebagai akhir dari karya ilmiah ini, yang
memuat hasil akhir atas kajian-kajian yang telah dilakukan dalam bentuk:
kesimpulan-kesimpulan, baik kesimpulan yang bersifat teoritik, yang berada
pada wilayah pure sciences maupun
yang bersifat terapan yang berada pada wilayah applied sciences, kemudian diikuti dengan beberapa rekomendasi,
dan kata akhir.
[1] A. Mukti Ali. “Penelitian Agama di Indonesia”
dalam Mulyanto Sumardi (ed.) Penelitian
Agama Masalah dan Pemikiran. (Jakarta: Sinar Harapan, 1982) p. 20
[2] Lihat Proposal dan Kumpulan Makalah Seminar “Agama
dan Masyarakat” di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 25-29 Nopember
1992
[3] Kumpulan Makalah “100 tahun Parlemen
Agama-agama Sedunia dan Konggres Nasional I Agama-agama di Indonesia” 11 - 12
Oktober 1993 di Yogyakarta.
[4] Joachim Wach. The Comparative Study of Religions. (Ed. Joseph M. Kitagawa).
(New York and London: Columbia University Press, 1969 ) p. 14,
[5] A. Mukti Ali. limit Perbandingan Agama di Indonesia. (Bandung: Mizan, 1996) p.
79
[7] Djam'annuri. Ibn Hazm (994-1064) Tentang Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Studi
Kitab al-Fasl fi al-Milal wa al-Ahwa' wa al-Nihal). Ringkasan Disertasi
Doktor MIN Sunan kalijaga Yogyakarta, 1996. p. 1
[8] A. Mukti Ali. “Ilmu ....” dalam Burhanuddin Dava. et.al. (red.). Ilmu Perbandingan Agama.
p. 5.
[9] Choiruddin Hadhiri. Klasifikasi Kandungan Al-Ouran. (Jakarta: Gema Iasani Press, 1994) pp. viii – xix
[10] Muhammad Fuad Abd al-Baqy. Al-Mu jam al-Mufahras li Alfaz Al-Qur’n. (tk: Maktabah Dahlan, t.th)
pp. 340-342
[11] Sukmajaya Asyarie dan Rosy Yusuf. Indeks
Al-Ouran. (Bandung: Pustaka, 1984) pp. 2-3
[12] Muhammad Fuad Abd al-Baqi. Al-Mu jam... pp. 480; 849-50; 890
[13] Chairudin Hadiri. Klasiftkasi. pp. viii-xix
[16] Ibid. p. 635
[17] John M. Echols dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. (Jakarta:
Gramedia, 1984) p. 563
[18] A. Mukti Ali, Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia. pp. 13-14
[19] M.A. Fattah Santoso. “Ilmu dalam Pandangan
Islam” dalam Akademika No. I/X/1992 p.
13
[20] A. Mukti Ali. Ilmu Perbandingan Agama (Sebuah Pembahasan tentang Metodos dan
Sistima). (Yogyakarta: Nida, 1975) pp. 32-44
[21] Djam'annuri. Ibn Hazm. p. 1
[22] Farid Esack. Ouran, Liberation and Pluralism. (Oxford: Qneworld Publication,
1997). p. 14
[23] Abd al-Hay al-Farmawi. Al-Bidayah fi al-tafsir al Mawdfi'i. (Kairo:
Maktabah Jumhuriyah, 1976) p. 52
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Al-Quran
dan Terjemahnya. Jakarta: Depag. R.I., 1993
Abduh, Muhammad. Risalah Tauhid. terj. Firdaus AN. Jakarta:
Bulan Bintang, 1976
Abdullah, M. Amin. “Relevansi Studi Agama-agama dalam Milenium Ketiga”
dalam Jurnal Ulumrd Quran No. 5 VII/1997
_________. “Al-Quran dan Pluralisme” makalah Seminar Al-Quran dan
Pluralisme Budaya, Universitas Muhammadivah Surakarya, 6 Januari 1997
(unpublished)
Ali, A. Mukti. Ilmu Perbandingan Agama: Sebuah Pembahasan tentang
Metodos dan Sistima. Yogyakarta: Nida, 1975.
_________. Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia. Bandung: Mizan,
1996 A.
A. Hanafi,. Pengantar Teologi Islam. (Jakarta: Al-Husna, 1980
[?]) p. 14
Asy'ari, Musa. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Quran.Yogyakarta:
Lesfi, 1992
Asyarie, Sukmajaya dan Rosy Yusuf. Indeks Al-Quran. Bandung:
Pustaka, 1984.
Audah, Ali. Konkordansi Al-Quran. Jakarta: Litera Antar Nusa,
1991
Banawiratma, J.B., SJ. Ilmu Perbandingan Agama atau Ilmu
Agama-agama?. makalah pada Seminar “Peringatan Seperempat Abad Ilmu Perbandingan
Agama di IAIN”, Yogyakarta, 1988.
Baqy, Muhammad Fuad Abd al. AI-Mu'jarrt al-Mufahras li Alfaz
al-Qur'an. tk: Maktabah Dahlan, t.th
Berten, K., Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius,
1996
Bolland, B.J. The Struggle of Islam in Modern Indonesia. The
Hague: Martinus Nijhoff, 1971
Capps, Walter H. Religious Studies, The Making of a Discipline.
(Minneapolis: Fortress Press, 1995
Darajat, Zakiah. et.al., Perbandingan
Agama. Jakarta: Bumi Aksara,1996.
Daraz, Muhammad Abdullah. Al-Din Buhists Mumahhadah li Dirasah
Tarickh al-Adydn. Kwait: Dar al-Qalam, 1974
Daya, Burhanuddin. Agama Yahudi. Yogyakarta: Bagus Arafah,
1982
__________ et.al., Agama-agama
Dunia. Yogyakarta: IAIN Suka Press, 1988
_________. ,
Djam'annuri, et.al. (red.). Ilmu Perbandingan Agama
di Indonesia (Beberapa Permasalahan).
Jakarta: INIS, 1990
Dister,
Nico Syukur, OFM. Pengantar Teologi. (Yogyakarta: Kanisius, 1994)
Djam'annuri.
Ibn Hazm (994-1064) Tentang
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Studi Kitab al-Fasl fi al-Mil al ma
al-Ahwd' wa al-Nihal). Disertasi Doktor IAIN Sunan kalijaga
Yogyakarta, 1996
Echols,
John M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1984
Eliade,
Mircea. The Sacred and The Profane.
New York: Harcourt Brace & Worl, Inc., 1959
__________ (ed.). The Encyclopedia of
Religion. New York:
Macmilan Publishing, 1987
Esack,
Farid. Quran, Liberation and
Pluralism. Oxford: Qneworld Publication, 1997). p. 14
Gibb,
H.A.R. et.al. Shorter Encyiclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1962
Farmawi,
Abd al-Hay al. Al-Biddyah fi al-tafsir al-Mawdu'i. Kairo: Maktabah Jumhuriyah, 1976.
Hadhiri,
Choiruddin. Klasifikasi Kandungan Al-Quran. Jakarta: Gema Insani Press, 1994
Mulyanto
Sumardi (ed.) Penelitian Agama Masalah dan Pemikiran. Jakarta: Sinar Harapan, 1982.
Hamilton,
Edith. The Greek Way to Western Civilization. New York: Menter Book, 1942.
Hamka. Tafsir
Al-Azhar. Jakarta: Pustaka
Panjimas, 1983
Hawwa,
Said. Al-Islam: AI-Asl al-Tsalits.
Dar Ihya al-Turats, 1981
Himpunan
Putusan Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta:
PP Muhammadiyah, 1983
Hosein, Ibrahim. et.al. Al-Quran dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama R.I.,
1984
Ibnu
Katsir, Imad al-Din Abu al-Fida Ismail. Tafsir al-Quran al-Azhim. Kuait: Jam'iyyah Ihya al-Turats,
tth.
Ismail,
Fatimah Ismail Muhammad. Al-Qur'dn wa al-Nazhr al-'Aqly. Herndon: International Institute
for Islamic Thought, 1993
Jumhana,
Hana. Integrasi Psikologi dengan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997
Kumpulan
Makalah “100 tahun Parlemen Agama-agama Sedunia dan Konggres Nasional I
Agama-agama di Indonesia” 11 - 12 Oktober 1993 di Yogyakarta.
Koentowibisono.
Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positivisme Auguste Comte. Yogyakarta: Gajahmada University
Press, 1983
Kuntowidjoyo.
“IImu Sosial Profetik” dalam Jurnal Ulumul Quran, No. 1 April-Juli 1989.
Ma'luf, Abu
Louis al. Al-Munjid fi al-Lughalc zva al-A' ldm Beirut Dar alMasyriq,1986 “
Madjid,
Nurcholish. Islam Doktriri dan Peradaban. Jakarta: Paramadina, 1994
_________ . Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam
Indonesia. Jakarta: Paramadina, 1995
Mahzar, Armahedi. et.al (ed.), Islam dan
Kebudayaan Indonesia Dulu, Kini dan Esok. Jakarta: Yayasan Festifal Istiqlal, 1991
Maraghi,
Ahmad Musthafa, al. Tafsir al-Maraglci.
tk. Dar al-Fikr, t.th.
Muhadjir,
Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1990
M. Thoyibi
(ed). Filsafat ilmu dan Perkembangannya. Surakarta: UMS-Press, 1994
Munawwir,
Ahmad Warson. AI-Munawuiir Kamus Arab Indonesia. Yogyakarta: PP. Krapyak, 1984 [?]
Nashori,
Fuad. Psikologi Island: Agenda Menuju
Aksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997
Nasution,
Harun. Falsafat Agama. Jakarta:
Bulan Bintang, 1973
Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah dan
Analisa Perbandingan. Jakarta:
UI-Press, 1988
Ngemron, M.
et.al. Psikologi Islam. Surakarta: Muhammadiyah University
Press, 1996
Pals,
Daniel L. Seven Theories of Religion. New York, Oxford: Oxford University Press, 1996
Poedjawijatna.
Tahu dan Pengetahuan, Pengantar ke Ilmu dan Filsafat. Jakarta: Rineka Cipta, 1991
Pritchard,
E.E. Evans. Teori-teori tentang Agama Primitif. Yogyakarta: PLPSPM, 1984
Proposal
dan Kumpulan Makalah Seminar “Agama dan
Masyarakat” di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 25-29 Nopember
1992
Rahardjo,
M. Dawam. Ensiklopedi Al-Quran: Tafsir
Sosial Berdasarkan Konsepkonsep Kunci. Jakarta: Paramadina, 1996
Rahman,
Fazlur. Major Themes of the Qur'an.
(Tema-tema Pokok Al-Qur'an). terj. Anas Mahyuddin. Bandung: Pustaka,
1983
Rasjidi, M. Empat Kuliah Agama pada Perguruan
Tinggi. Jakarta: Bulan Bintang, 1974
Romdhoni. Metodologi
Ilmu Perbandingan Agama, Suatu
Pengantar Awal. Jakarta: Rajawali, 1996
Rowi, M.
Roem. “Pluralisme Agama dalam Perspektif
Al-Quran” makalah dalam Seminar Islam
dan Plirralisrrce Agama, UMS, Surakarta, 5 Juni 1997 (unpublished)
Sachedina,
A. Aziz. “Kebebasan Nurani dan Agama
dalam Al-Quran” dalam Frederick M. Deny (Ed.) Kebebasan Agama dan Hak-hak Asasi Manusia (Human Rights and Vie
Conflict of Cultures: Western and Islamic Perspectives on Religious Liberty). Yogyakarta:
Akademika dan Pustaka Pelajar, 1997
Santoso,
M.A. Fattah. “Ilmu dalam Pandangan Islam”
dalam Akademika No. 1/X/1992
Sastraprateja,
M. Peran Ilmu Perbandingan Agama.
makalah pada seminar “Peringatan Seperempat Abad IImu Perbandingan Agama
di IAIN”, 1988.
Sayyid
Qutub. Manhaj Hubungan Sosial Muslim Non Muslim. terj. Abu Fahmi Jakarta: Gema Insani Press, 1993
Shabuny,
Muhammad 'Aly al-. Rawa' i' al-Bayicn
Tafsir Aydt al-Ahkam min alQur' an. Beirut Dar al-Fikr, 1980
Shadr, M.
Baqir al. Trend of History in Qur'an. terj. M.S. Nasrullah. Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993
Sharpe,
Eric J. Comparative Religion: a
History. London: Duck Worth, 1975
Shihab, M.
Quraish. Membumikan Al-Quran. Bandung:
Mizan, 1997 Wawasan A1-Qur'an. Bandung:
Mizan,1997
Shihab,
Alwi. Islam Inkhcsif. Bandung:
Mizan, 1997
Siddiqi,
Mazheruddin. Konsep Al Qur’an tentang Sejarah. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986
Sjadzali,
Munawwir. “Sambutan Menteri Agama R.L” pada Pembukaan Seminar Peringatan Sepererrapat Abad Ilmu
Perbandingan Agama di IAIN, 12-13 September 1988 di Yogyakarta.
Soenec,
Jean. The Survival of the Pagan God. New York: Harper Torchbook, 1961
Thabary,
Ibn Jarir al. J&mi' al-Bayan fl
Tafsir al-Qur'dn. tk.: Dar al-Kutub alHaditsah, t.th.
Waardenburg,
Jacques. Classical Approaches to the
Study of Religion: Aims, Methods and Theory of Research. Paris:
Mouton-The Hage, 1973
Wach,
Joachim. The Cornparative Study of
Religion. (Ed. Joseph M. Kitagawa). New York and London: Columbia
University Press, 1969.
Yahya, M.
Zurkani. Teologi al-Ghazali Pendekatan
Metodologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Zamakhsyari,
Abu al-Qasim Jarullah Mahmud bin Umar Muhammad al. AIKasysyaf 'an Haqdiq Ghawarrtidh al-Tanzz^lwn 'Uyun al-Aqawt'T fi
Wujuh al-Ta'wfl. Beirut Dar a1-Kutub al-'IImiyya,1995
Zindani,
Abdul Majid Aziz al. et.al. Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang
Iptek. Jakata: Gema Insani Press, 1997
Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 085725363887
Tidak ada komentar:
Posting Komentar