ABSTRAK
xxxxxxxxxxx. Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas XI
Bahasa SMA Negeri 3 Sidoarjo
Dengan Menggunakan Role Play.
Kata Kunci : Bahasa Jerman, Berbicara, Role Play
Bahasa Jerman merupakan
salah satu bahasa asing yang termasuk dalam program pilihan yang ditawarkan
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006 bagi siswa SMA.
Pemerolehan bahasa asing pada siswa SMA masih tergolong baru, sehingga
materi pelajaran yang diperoleh masih sangat sederhana, yakni tentang
perkenalan dan kehidupan di sekolah. Materi tersebut memang kurang menarik jika dibandingkan dengan pemerolehan
bahasa Inggris yang sudah mereka pelajari sejak di bangku taman kanak-kanak
bahkan play group. Ketidaktertarikan
siswa terhadap pembelajaran juga didukung adanya kondisi siswa yang masuk
program bahasa, hanya tiga orang dari 17 siswa yang murni memilih kelas propram
bahasa sedangkan lainya karena tidak lulus kriteria masuk kelas program IPA
maupun IPS. Kondisi seperti ini menimbulkan berbagai kendala, misalnya siswa
yang pasif, hanya memilih diam dan kurang motivasi.
Kendala-kendala yang
terjadi memotivasi peneliti untuk mengadakan sebuah penelitian dengan harapan
dapat memberi variasi pembelajaran. Peneliti mencobakan teknik Role play untuk mengatasi kendala
tersebut. Role Play memang mempunyai
daya tarik tersendiri. Banyak hal yang dipelajari oleh siswa sebelum role play dilaksanakan. Pertama siswa
menyiapkan sebuah narasi. Disinilah siswa belajar memproduksi kalimat, secara
tidak langsung siswa belajar memilih kosakata yang tepat, menggunakan
tatabahasa yang benar serta melafalkan ujaran dengan tepat, di samping belajar
bermain peran yang bermanfaat untuk latihan tampil percaya diri didepan kelas.
Penelitian ini
dilaksanakan di kelas XI Bahasa SMAN 3 Sidoarjo, dengan jumlah siswa sebanyak
17 orang. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus. Setiap siklus
membutuhkan dua kali pertemuan dan setiap siklus dilaksanakan melalui 4
tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketertarikan siswa terhadap Bahasa Jerman mulai meningkat.
Hal ini ditunjukkan dari hasil observasi melalui pengamatan visual maupun hasil
perekaman. Dengan role play perbendaharan
kosakata siswa meningkat, begitu juga dengan penggunaan tatabahasanya. Semakin
banyak kosakata yang dimiliki, dan semakin terampil menggunakannya dalam
kalimat, maka mereka akan semakin terampil berbicara.
DAFTAR RUJUKAN
Badan Standar Nasional
Pendidikan.2006. Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta:BSNP
G.Arsjad, Maidar, Dra.
dan U.S, Mukti, Drs.1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.
Jakarta : Erlangga
Joanna
Budden, British Council. Spain, http://www.teachingenglish.org.uk/think/
speak/role_play.shtml (10 Oktober 2006)
Ladousse, Gillian Porter. 1987. Role
Play. Oxford: Oxford University Press
Nur, Mohamad, Prof.Dr. 1999. Teori Belajar. Surabaya : University Press UNESA
Paulston, Christina Bratt,
dkk. 1975. Developing Communicative Competence. Pittsburg: Universiy of Pittsburg Press.
Poole, Deborah and Thrush, Emily Austin.l991. Interactions II: A Speaking Activities Book . Singapore:
McGraw-hill, Inc.
Tarigan, Henry Guntur,
Prof. Dr. 1986. Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa
Tim Pelatih Proyek PGSM.
1999. Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Jakarta : Depdikbud Direktorat Pendidikan Tinggi, Pengembangan Guru Sekolah
Menengah
untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 085725363887
Tidak ada komentar:
Posting Komentar