Pencarian

SELAMAT DATANG

Skripsi TA, Tesis, PTK merupakan salah satu tugas akhir dari setiap mahasiswa S1 maupun S2 dalam rangka memperoleh Gelar Kesarjanaan sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan harus dipertahankan kebenarannya di hadapan Team Penguji.
Skripsi TA, Tesis, PTK pengerjaannya bersifat individual dan tidak dibenarkan menjiplak atau plagiat milik orang lain. Saya sangat tidak mendukung PLAGIAT!!
Namun demikian tidak dpat dipungkiri adanya contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat memperlancar proses pengerjaan tugas tersebut, karena dengan adanya contoh Skripsi TA, Tesis, PTK yang sudah jadi mahasiswa bisa memperoleh gambaran tentang tugas yang sedang dikerjakannya dan juga bisa memperoleh inspirasi.
Disamping itu, contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dapat digunakan sebagai pijakan / dasar untuk melakukan penelitian lanjutan, sehingga akan dihasilkan Skripsi TA, Tesis, PTK yang lebih sempurna.

Atas dasar itulah, kami berusaha membantu rekan-rekan menyediakan contoh-contoh Skripsi TA, Tesis, PTK dari berbagai jurusan.
Disini juga saya sediakan makalah dan juga ebook buku2 penunjang dalam pembuatan tugas yang bisa didownload secara GRATIS.

Selamat berselancar di Blog kami, semoga apa yang anda cari ada disini, dan tugas yang sedang anda kerjakan dapat selesai dengan lancar.

Bila Judul Skripsi yang anda cari tidak ada di Blog ini, silahkan tanyakan langsung dengan sms ke HP 0856 0196 7147


SALAM SUKSES BUAT ANDA.


Link-Link DOWNLOAD GRATIS berada menyebar di Seluruh Katalog dan terus bertambah.

Sabtu, 31 Desember 2011

PS 001: Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Penyesuaian Diri Terhadap Masa Pensiun Pada Karyawan Menjelang Masa Pensiun Di Pemda Daerah Tingkat II Surakarta


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Proses menuju tua meskipun suatu hal yang wajar dan terjadi pada setiap makhluk hidup, merupakan hal yang pada banyak orang bertentangan dengan keinginan hati nuraninya (Mohammad, 1987). Menurut Adhylla (1992), proses menua ditandai dengan hilangnya potensi individu secaraa progresif atau dapat berubah secara cepat. Keadaan fisik orang lanjut usia sudah semakin lemah, tanggapan rangsang dari luar semakin lambat, serta keadaan emosi yang cenderung kurang stabil.
Masalah usia lanjut ini merupakan periode penutup dalam rentang kehidupan seseorang, yaitu suatu geriode dimana seseorang tidak beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Bagi individu yang bersangkutan, masalah usia lanjut ini merupakan periode menakutkan (Hurlock, 1990).
Menurut Haditono (1991), menjadi tua itu tidak hanya ditentukan oleh faktor medis-biologis saja, melainkan juga oleh faktor sosial, ekonomi, sejarah (sejarah hidup sendiri) dan psikologis. Hurlock (1990), juga mengatakan pada orang usia lanjut terjadi berbagai kemunduran pada dirinya. Kemunduran itu sebagian datang dari faktor fisik dan sebagian lagi dari faktor psikologis. Penyebab kemunduran fisik ini merupakan suatu akibat dari proses menua yang ditandai dengan perubahan pada sel-sel tubuh. Sedangkan kemunduran yang disebabkan oleh faktor psikologis antara lain berkaitan dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri ini cenderung mengarah pada penyesuaian diri yang buruk dalam berbagai bidang kehidupan.
Dua dari sekian banyak tugas perkembangan yang paling sulit pada masa usia lanjut berkaitan dengan bidang yang juga penting bagi setiap orang dewasa, yaitu pekerjaan dan kehidupan keluarga. Pada umumnya, para usia lanjut mempunyai masalah dalam menyesuaikan diri terhadap kedua bidang tersebut. Terlebih lagi mereka juga mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap masa pensiun, dimana bagi sebagian besar para usia lanjut, pensiun tersebut terasa datang lebih cepat setelah memasuki usia lanjut (Hurlock, 1990).
Pensiun, menurut Troll (1975), secara langsung, berhubungan dengan orientasi karyawan terhadap kerja dan waktu luang dan pada sejumlah kebebasan terbuka pada kehidupan merekaa selanjutnya. Sedangkan menurut Flippo ;1989), pensiun telah dirumuskan oleh beberapa orang sebagai “suatu peran tanpa peran”. Dalam suatu masyarakat yang dibangun berdasarkan etika kerja, peralihan dari suatu peran kerja produktif yang nyata pada suatu hari telah menanamkan keyakinan bahwa pensiun mengakibatkan penyakit mental dan jasmani serta kadang-kadang kematian yang terlalu cepat. Bagi banyak orang, kerja adalah kehidupan dan pengangguran adalah atau kematian yang hidup.
Pensiun dipelajari sebagai suatu posisi, suatu proses maupun sebagai suatu kejadian. Perubahan dalam posisi tersebut akan selalu terjadi dimasa pensiun karena telah dianggap bahwa selama bekerja perannya difokuskan terutama pada kehidupan yang meliputi identitas dan posisi sosialnya, untuk kemudian masa pensiun harus dijalankan yang berarti tidak adanya identitas dan tidak adanya fokus, dan seseorang yang pensiun dianggap sebagai seorang yang kurang berperan dalam kehidupan sosial (Troll, 1975).
Meichati (1990) menyatakan bahwa masa pensiun bagi kebanyakan pegawai diidentikkan dengan masa istirahat, di karenakan mereka tidak lagi bekerja secara penuh untukk perusahaan dimana ia bekerja. Beberapa orang berpikir bahwa masa pensiun itu merupakan berkah dan keberuntungan sedangkan yang lain menganggapnya sebagai kutukan. Perbedaan ini timbul karena adanya perbedaan-perberlaan sifat bawaan, sosial ekonomi dan latar belakang pendidikan, serta pola hidup dari masing-masing individu.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, pada masa pensiun ini timbul perubahan fisik dan perubahan psikologis tertentu, yang diikuti dengan perubahan pada penyesuaian diri seseorang terhadap masa pensiun. Selain itu, adanya faktor lain Yang turut mendukung seseorang untuk lebih menyesuaikan diri juga sangat menentukan. Faktor-faktor itu antara lain adanya masaa luang yang baru akibat tumbuhnya masa pensiun, atau dia mungkin merasa takut karena diaa merasa diasingkan oleh lingkungannya.
Menurut Hurlork (1990), kondisi-kondisi tertentu dapat membantu penyesuaian diri terhadap masa pensiun, sedangkan kondisi yang lain dapat menghambat penyesuaian. Sikap para pekerja terhadap pensiun pasti mempunyai pengaruh yang besar terhadap penyesuaian.
Bradbury (1987), mengatakan bahwa orang-orang pensiunan, yang terputus dari pekerjaan dan dari arus kehidupan, menghadapi masalah penyesuaian keuangan dan psikologis. Penghasilan mereka berkurang, anak-anak sudah mempunyai keluarga sendiri, teman-teman lama tidak ada lagi. Mereka mungkin merasa tidak berguna dan terkucil, lagipula sikap masyarakat terhadap mereka dapat memperkuat perasaan iri.
Di negara berkembartg seperti Indonesia, pensiun juga membawa masalah bagi orang Yang menjalaninya. Bagi orang­-orang yang sudah pensiun (mantan, purnawirawan) yang sudah dirumahkan, segala fasilitas, jabatan, kemudahan, respek, puja-puji, uang jabatan dan kemewahan yang bisa diterima sewaktu masih menjabat dahulu, semuanya sudah habis. Maka perasaan kehilangan semua fasilitas dan keenakan tadi dirasakan sebagai beban mental yang berat, dan tidak mampu diterima oleh kemampuan psikisnya. Sekarang semangatnya jadi berkurang menghadapi segala kandisi yang serba terbatas. Khususnya bagi orang-orang yang bermental lemah dan belum siap secara jiwani menghadapi masaa pensiun, peristiwa tanpa kerja formal itu dirasakan sebagai pukulan batin. Lalu muncul perasaan-perasaan tidak berguna, putus asa, bingung, yang semuanya jelas mengganggu fungsi-fungsi kejiwaan dan organiknya (Kartono & Andari, 1989).
Keadaan seperti itu oleh Husada (1986, dikutip dari Adhylla, 1992) dapat dikatakan sebagai gejala Fostt power syndrom, maksudnya adalah individu yang sudah bebas dari jabatan, belum dapat sepenuhnya terbebas dari jabatan, belum dapat sepenuhnya terbebas dari dorongan untuk dapat bersikap atau bertindak seperti itu sewaktu masih berada didalam puncak kekuasaan atau jabatannya. Dasar dari gejala ini sebenarnya adalah dorongan untuk mempertahankan nila-nilai dirinya sebagai pejabat atau penguasa diwaktu ia benar-benar memegang jabatan atau kekuasaan itu, maupun sekarang ini diwaktu pensiun. Dalam hal ini berkembang tendensi untuk menilai lebih positif keadaan dimasa-masa kekuasaan dan jabatannya dan menilai lebih negatif keadaan sekarang ini, sewaktu ia sudah berada diluar jabatan atau kekuasaannya. Keadaan semacam ini menimbulkan turunnya rasa harga diri, rasa tidak dibutuhkan serta tidak bergunaa lagi.
Hurlock (1990), juga menambahkan bahwa padaa umumnya pekerja. yang merasakan kepuasan dalam pekerjaannya, ada kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap masa pensiun bilaa dibandingkan dengan pekerja. Yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya.. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya kegiatan sebagai ganti dari pekerjaannya yang terdahulu yang dapat mendatangkan kepuasan bagi dirinya atau karena ia keberatan untuk melepaskan sesuatu yang bagi dia sangat berarti, yaitu pekerjaan.
Sesuai dengan yang penulis jabarkan di atas, makaa penulis ingin mengetahui apakah ada hubungan negatif antaraa kepuasan kerjaa dengan penyesuaian diri terhadap ma.sa pensiun.

B.     Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan penyesuaian diri terhadap masa pensiun.
2.      Untuk mengetahui sejauhmana kepuasan kerja yang didapat.
3.      Untuk mengetahui sejauhmana penyesuaian diri yang didapat.

C.    Manfaat Penelitian
Penulis berharap dari penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1.      Dapat memberikan sumbangan teoritis bagi ilmu psikologi terutama psikologi industri dan organisasi sertaa dapat digunakan untuk mengadakan penelitian selanjutnya.
2.      Dapat memberikan sumbangan praktis bagi para pegawai yang merasa puas ataupun tidak puas agar dapat melakukan penyesuaian diri terhadap masa pensiun dengan baik tanpa ada hambatan yang berarti.
3.      Dapat memberi wawasan yang lebih luas pada pegawai yang tengah menjalani masa pensiunnya dan dapat menyesuaikan diri dengan baik, sehingga dapat diharapkan dapat mencapai kesehatan mental yang mengarah pada ketenangan hidup.
4.      Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi perusahaan dalam mempersiapkan karyawannya untuk memasuki masa pensiun.


Untuk mendapatkan file lengkap hubungi/ sms ke HP. 085725363887
KEMBALLI KE HALAMAN AWAL  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar