ABSTRAK
Proses Pembelajaran adalah kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif tersebut mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Harapan yang ada pada setiap guru adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didiknya dapat dipahami secara tuntas. Untuk memenuhi harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, karena kita sadar bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi minat, potensi, kecerdasan dan usaha siswa itu sendiri. Dari keberagaman pribadi yang dimiliki oleh siswa tersebut, kita sebagai guru hendaknya mampu memberikan pelayanan yang sama sehingga siswa yang menjadi tanggung jawab kita di kelas itu merasa mendapatkan perhatian yang sama. Untuk memberikan pelayanan yang sama tentunya kita perlu mencari solusi dan strategi yang tepat, sehingga harapan yang sudah dirumuskan dalam setiap Rencana Pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan pengamatan atau observasi pendahuluan yang peneliti lakukan, ditemukan bahwa siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Kalisoro dalam melaksanakan diskusi kelas jarang sekali mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, apalagi mengajukan saran. Karena aktivitas siswa yang rendah itu, hasil belajar yang diperoleh juga menjadi rendah. Hal ini dapat kita lihat dari nilai rata-rata hasil ujian semester ganjil kelas tahun pelajaran 2007/2008. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran IPA. Guru sering memberikan pelajaran dalam bentuk ceramah dan tanya-jawab, sehingga siswa tidak terangsang untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif.
Sumber data dikumpulkan dari siswa, guru dan dokumen yang terlibat dalam penelitian. Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari:, hasil observasi terhadap pelaksana proses pembelajaran, hasil wawancara dan hasil belajar. pada pra penelitian, siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga Analisis data dilakukan melalui teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode diskusi dengan percobaan menggunakan pembagian kelompok dengan STAD (Student Team Achievement Divicion) dapat meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi IPA hal ini dapat dilihat dari perstasi siswa baik secara pribadi maupun secara kelompok, dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan semakin meningkat diimbangi dengan meningkatnya rata-rata kelas. .
Kata kunci : Proses belajar mengajar, tehnik pembelajaran, percobaan, STAD.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zaena. (1990). Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remadja Karya
Choiriyah, Siti (2006). Acuan Pengayakan Ilmu Pengetahuan Alam . Solo : Sindhunata
Gredler, Margaret E. Ball, (1991). Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : Rajawali
Supono, dkk (19760, Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.
Suryadi, Didi. (1997). Alat Peraga dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam . Jakarta : Ditjen Dikdasmen D2 Karunika UT
Winkel. W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia
Yohanes Surya (1997), Olympiade, Jakarta : Galaxy.
Daniel Muijs dan David Reynolds 2000. EffectiveTteaching Teori dan Aplikasi ( Edisi ke -2 ) Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Gagne, Robert M and Leslie J. Briggs, 1978. Principles of Instructional Design. 2nd Ed, New York : Holt Rinehart and Winstons.
Saya juga tidak mendukung plagiat..tapi saya butuh referensi..kalau suruh bayar keberatan karena pengeluaran tambah besar, trus gimana..?Bingung juga!
BalasHapus