BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis selama ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi untuk mencapai tingkat terampil, masih memerlukan “usaha keras” dari seorang guru untuk dapat mewujudkannya.
Pembelajaran menulis yang diberikan kepada siswa kurang bervariasi. Yang paling sering diberikan dalam pembelajaran, siswa dilatih untuk membuat karangan dengan kerangka karangan yang telah disediakan, mengarang bebas, atau berlatih menulis bermacam-macam paragraf. Pembelajaran menulis pun akhirnya tetap kering dan membosankan (Suyono, 2005: 8) sehingga siswa kurang berminat untuk berlatih menulis.
Kekurangberhasilan pembelajaran menulis tersebut disebabkan oleh banyak faktor khususnya yang menyangkut siswa dan guru. Tidak sedikit para guru yang menganggap bahwa proses pembelajaran yang efektif ditandai dengan suasana kelas yang tenang. Para siswa dengan tertib duduk di kursinya masing-masing, perhatian terpusat pada guru, dan guru menjelaskan (berceramah) di depan kelas. Dalam kondisi yang demikian, siswa akan semakin tenggelam dalam kepasifan. Mereka belajar tidak lebih dari suatu rutinitas sehingga kurang tertantang terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa cenderung belajar secara individual, menghafal konsep-konsep yang abstrak dan teoretik, menerima rumus-rumus atau kaidah-kaidah tanpa banyak memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran.
Sinyalemen mengenai kekurangberhasilan pembelajaran menulis di atas, disebabkan oleh sistem pembelajaran yang masih terpusat pada guru. Siswa kurang diberi kesempatan untuk berlatih dan mengembangkan kreativitasnya. Di samping itu, dari sisi siswa sendiri juga masih terbiasa pasif. Siswa tampak kurang berminat mengikuti pelajaran. Akibatnya, siswa kuran gberpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Keadaan pembelajaran yang demikian, tentu tidak dapat menopang terhadap keterampilan menulis siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu diupayakan bentuk pembelajaran menulis yang lebih memberdayakan siswa, yakni pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Dengan upaya tersebut, diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Materi pembelajaran menulis pada siswa SMP kelas VIII dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi mencakup : menulis rangkuman dari beberapa teks bacaan yang memiliki kemiripan topik; menulis laporan, menulis surat resmi; menulis ulasan biografi; menyunting tulisan teman, menulis teks berita, menulis rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer, menulis slogan dan poster untuk berbagai keperluan, menulis rencana kegiatan, menulis surat dinas, dan menulis petunjuk (Depdiknas, 2003: 17). Pada penelitian tindakan kelas ini, penulis membatasinya dengan memilih materi yang spesifik yakni menulis laporan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan ketermapilan menulis siswa kelas VIII F SMP Negeri 2 Tanon, Kabupaten Sragen ?
C. Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahas Indonesia di SMP N 2 Tanon Kabupaten Sragen yang ditunjukkan dengan meningkatnya keterampilan menulis siswa melalui pendekatan kontekstual.
- Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : Pada akhir siklus kedua PTK ini, 75% siswa kelas VIII F SMP N 2 Tanon Kabupaten Sragen tahun 2006/2007, keterampilan menulisnya dapat meningkat.
D. Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoretis
Mendapatkan pengetahuan lebih mendalam mengenai teori dan langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis, sehingga pada penerapan pembelajaran yang lain, hambatan-hambatan atau kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada penelitian dapat diantisipai.
- Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
1) Siswa lebih menyenangi pembelajaran menulis karena materi ang diajarkan dikatikan dengan situasi dunia nyata siswa.
2) Minat menulis siswa dapat ditumbuhkan sehingga siswa dapat mengembangkan ketermapilan menulisnya.
3) Siswa dapat menulis dengan lebih lancar karena telah banyak berlatih menguasai teknik-teknik menulis.
4) Hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa karena siswa diberikan kesempatan lebih banyak praktik menulis.
b. Manfaat bagi guru
1) Guru dapat menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menulis.
2) Guru dapat menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menulis.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu J.S. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Burhan Nurgiantoro. 2005. Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Edisi Ketiga. Yogyakarta: PT BPFE.
Depdiknas. 2002a. Pendekatan Kontekstual (Con textual Teaching and Learning). Jakarta : Ditjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP dan MTs. Jakarta.
Depdiknas. 2004e. Pengembangan Kemampuan Menyinting, Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2005. Penilaian Berbasis Kelas dalam Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Kemp, Jerrold, E. 1977. Instructional Design. California: Gleron Publishers.
Khaerudin Kurniawan. Model Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia bagi Penutur Asin Tingkat Lanjut. PBS Universitas Negeri Yogyakarta. http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/khaerudinkurniawan.doc. Diakses, 22 Juni 2006.
Sarwiji Suwandi. 2004. Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Makalah Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sukmana. 2005. Menumbuhkan Budaya Menulis di Kalangan Siswa. Buletin Pusat Pebukuan, Volume 11, Januari-Juni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar